Suara.com - Dua foto yang memotret seorang fotografer berupaya menyelamatkan anak-anak korban bom bunuh diri di dekat Kota Aleppo, Suriah, viral di media-media sosial. Bom tersebut meledak dalam bus dan menewaskan 126 orang, termasuk di antaranya 80 bocah.
Belakangan, seperti dilansir The Independent, Rabu (19/4/2017), jurnalis foto itu diketahui bernama Abd Alkader Habak.
Habak, sesaat sebelum peristiwa tragis tersebut, diketahui tengah memotret kondisi Kota Kefraya dan Foua yang masih dalam kepungan angkatan perang Suriah. Kedua kota itu masih menjadi basis teroris dan pemberontak.
“Ketika itu, aku melihat satu bus melintasi jalanan dari arah kawasan teroris meunju daerah dekat Aleppo. Ketika dalam perjalanan, bus itu tiba-tiba meledak,” tutur Habak saat diwawancarai CNN.
Setelahnya, Habak mengakui melihat suasana yang membuat perasaannya bercampur aduk, antara sedih dan marah.
“Anak-anak menangis meratap, mereka sekarat di hadapan mata saya. Selanjutnya, saya dan kawan-kawan memutuskan untuk tak memotret mereka, tapi menolong yang terluka,” katanya.
Habak lantas menyelamatkan seorang anak yang ternyata sudah tewas. Di tengah ancamanan bidikan senapan pemberontak, Habak berlari menggendong mayat bocah itu menjauh dari bus yang meledak.
Baca Juga: Lima Cara Hindari Kelelahan Saat Liburan Akibat Terik Matahari
Ia membawa bocah tersebut ke ambulans terdekat, yang disediakan pemerintah. Hal itu terekam dalam selembar foto yang dipotret rekannya.
Selain itu, dalam lembar foto lain yang juga viral dan mengundang simpati serta kesedihan warganet, tampak Habak duduk bersimpuh di atas tanah.
Sembari masih memegang kamera, ia tampak menangis. Sementara di dekatnya, terdapat mayat seorang bocah yang hangus.
Ia menangis, karena bocah tersebut sebenarnya hendak diselamatkan olehnya.
Untuk diketahui, pemerintah Suriah memastikan serangan bom bunuh diri tersebut menyasar anak-anak.
Sebab, seorang pria diketahui sempat membujuk anak-anak sekitar mendekat ke bus, sebelum meledakkan bom.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!