Suara.com - Amerika Serikat mendorong sanksi lebih keras untuk menghadapi ancaman nuklir Korea Utara. Dorongan tersebut ditujukan pada Cina.
Menghadapi Dewan Keamanan PBB untuk pertama kalinya, Sekretaris Negara Rex Tillerson menyampaikan tekanan untuk memaksa Pyongyang merubah keputusannya dan dan menghentikan program rudal nuklir serta balistiknya.
"Ini merupakan masalah paling mendesak yang dapat menimbulkan bencana di dunia," tegasnya.
Tillerson menempatkan tanggung jawab tersebut kepada Cina untuk mempengaruhi sekutu komunisnya. Namun, Beijing memilih mundur, dengan alasan bahwa tidak realistis mengharapkan satu negara untuk menyelesaikan konflik tersebut.
"Cina bukanlah titik fokus masalah di semenanjung dan kunci untuk memecahkan masalah nuklir di semenanjung tidak terletak di tangan pihak Cina," kata Menteri Luar Negeri Wang Yi kepada dewan tersebut.
Pertemuan Dewan Keamanan tersebut mengikuti beberapa peringatan dari pemerintah AS bahwa negara tersebut kehabisan kesabaran dengan Pyongyang. Presiden Donald Trump telah memperingatkan kemungkinan akan terjadi "konflik besar".
"Ancaman serangan nuklir Korea Utara di Seoul atau Tokyo adalah nyata, dan kemungkinan hanya masalah waktu sebelum Korea Utara mengembangkan kemampuan untuk menyerang daratan AS," kata Tillerson.
"Semua pilihan untuk menanggapi provokasi masa depan harus tetap didiskusikan bersama," katanya. [AFP]
Baca Juga: Uji Coba Misil Korea Utara Gagal
Berita Terkait
-
Antisipasi Rudal Korut, AS Tempatkan Rudal THAAD di Korsel
-
Warga Prancis di AS Ingin Presiden Barunya Tak Seperti Trump
-
Kakek 75 Tahun Meninggal Usai Dibohongi 'Trump Sudah Digulingkan'
-
Was-was Korut Diserbu AS, Putin Kirim Alat Perang ke Perbatasan
-
Diutus Trump, Pence Sampaikan Terimakasih kepada Jokowi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis