Suara.com - Penampilan tim Indonesia di ajang Kejuaraan Bulutangkis Asia 2017 memang belum sesuai harapan. Sektor ganda campuran dan ganda putra yang menjadi andalan, juga tak berhasil memenuhi target.
Pada kejuaraan yang berlangsung di Wuhan, Tiongkok, 25-30 April 2017 ini, Indonesia memang tak menurunkan pemain-pemain terbaik seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan ganda putri Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani dan Jonatan Christie pun batal tampil.
Di sektor tunggal putri, tiga wakil Indonesia belum berhasil melewati putaran pertama. Hanna Ramadini dan Dinar Dyah Ayustine harus bertemu pemain unggulan di babak awal. Hanna dikalahkan Sung Ji Hyun (Korea), dengan skor 5-21, 9-21.
Sementara Dinar harus mengakui keunggulan P.V Sindhu, unggulan keempat dari India, dengan skor 8-21,18-21.
Fitriani yang sebetulnya punya kesempatan lebih besar untuk melaju ke babak kedua, juga belum berhasil. Fitri dikalahkan Vu Thi Trang (Vietnam) dengan skor 13-21, 8-21.
"Saya kurang puas dengan hasil yang diraih tim tunggal putri di kejuaraan ini. Semua tidak bisa mengeluarkan permainan mereka. Hanna tidak bisa keluar dari tekanan dan dikontrol terus oleh lawan. Dia juga ada cedera siku tangan dan perlu istirahat untuk menyembuhkan cederanya," kata Asisten Pelatih Tunggal Putri PBSI, Minarti Timur, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Sabtu (29/4/2017).
"Fitri tidak bisa keluar mainnya, banyak ragu-ragu sehingga ini berpengaruh pada akurasi bola. Sedangkan Dinar tak bisa mengimbangi kecepatan lawannya saat ia mau main cepat di game pertama, di game kedua baru berani main reli balik serang," jelas Minarti.
Sementara itu di tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting terhenti di babak pertama dari Takuma Ueda (Jepang), dengan skor 13-21, 21-10, 17-21. Ihsan Maulana Mustofa dikalahkan Chou Tien Chen (Taiwan), dengan skor 16-21, 21-17, 13-21.
Faktor non-teknis disebutkan Asisten Pelatih Tunggal Putra PBSI, Irwansyah, sebagai penyebab utama anak-anak didiknya tampil kurang maksimal.
"Di saat-saat kritis, masih kurang sabar. Misalnya, Anthony yang sudah unggul jauh seharusnya bisa menang. Strategi sudah bagus, tetapi di akhir banyak membuat kesalahan sendiri," tutur Irwansyah yang dijumpai di Wuhan Sports Center Gymnasium.
"Mereka juga belum yakin bahwa mereka bisa, mikirnya lawan lebih kuat dan lebih tahan. Padahal mereka tidak kalah kuat. Memang walaupun Ihsan dan Anthony pengalamannya sudah lumayan banyak di level super series, tetapi permainannya masih belum matang, masih banyak yang harus diperbaiki," jelas Irwansyah.
Lebih lanjut Irwansyah mengatakan bahwa saat ini di sektor tunggal putra dibawah pimpinan kepala pelatih Hendry Saputra, tengah meningkatkan kualitas latihan serta menanamkan kedisiplinan dan nilai-nilai lainnya dalam kehidupan atlet di luar lapangan karena ini dinilai mempengaruhi penampilan mereka di lapangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Nabire Diguncang Gempa Berkali-kali, Jaringan Internet Langsung Alami Gangguan
-
KPK Sita Uang Hingga Mobil dan Tanah dari Dirut BPR Jepara Artha dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Terungkap! Modus Oknum Kemenag Peras Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji
-
PWNU DKI Ingatkan soal Transformasi PAM Jaya: Jangan Sampai Air Bersih Jadi Barang Dagangan
-
Satgas PKH Tertibkan Tambang Ilegal di Maluku Utara: 100 Hektar Hutan Disegel, Denda Menanti!
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?