Suara.com - Masyarakat ibu kota masih tertarik datang ke Balai Kota DKI Jakarta meski hari libur, sekadar melihat-lihat rangkaian karangan bunga untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Senin (1/5/2017).
Sampai pukul 8.20 WIB, ratusan warga terlihat asyik melihat-lihat karangan bunga berisikan ucapan terima kasih untuk Ahok-Djarot.
Namun, tak lama, warga pengunjung diminta untuk meninggalkan area halaman Balai Kota. Itu dikarenakan ada ribuan buruh yang akan melakukan aksi May Day atau Hari Buruh Sedunia.
"Pak, Maaf, bisa keluar dulu, karena mau disterilkan," ujar salah seorang petugas Satpol PP pada warga.
Petugas Satpol PP itu menerangkan, Balai Kota biasanya memang dibuka untuk umum saat hari libur. Namun, hari ini ditutup karena akan ada massa yang melakukan aksi.
Dani, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang tengah berkunjung mengatakan, tak sengaja ke Balai Kota.
"Tidak sengaja lewat. Pas lihat ada ramai-ramai. Ah iseng ah masuk. Lagi tren kan ini ada ribuan karangan bunga," katanya.
Menurutnya, apa yang dilakukan masyarkat untuk Ahok-Djarot sangat luar biasa dan baru kali pertama terjadi di Indonesia.
Sebab, meski kalah di pilkada Jakarta 2017 atau tidak lagi menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta periode 2017-2022, Ahok-Djarot masih digemari masyarakat.
Baca Juga: Buruh yang Bakar Karangan Bunga Ahok Ternyata Pendukung Anies
"Ini sangat luar biasa. Baru kali pertama terjadi di Indonesia, khususnya di Jakarta. Saya yakin hal ini nggak akan terulang dalam sejarah," kata lelaki yang memiliki hobi bersepeda itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu