Karangan bunga buat Ahok dibakar di depan Balai Kota [suara.com/Erick Tanjung]
Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyesalkan aksi pembakaran karangan bunga di depan Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, oleh anggota serikat pekerja di tengah peringatan Hari Buruh Internasional.
"Sebetulnya kita harus introspeksi diri ya. Dalam kondisi ini kita harusnya lebih arif, lebih bijak, santun, baik, saling hormat menghormati, kita lebih mawas diri," kata Djarot di lapangan IRTI, Monumen Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017).
Menurut Djarot seharusnya hari buruh jangan dinodai dengan tindakan yang dapat memprovokasi.
"Janganlah kita mengumbar kemarahan. Jadi hindari tindakan-tindakan, menurut saya tidak produktif," ujar Djarot.
Djarot menilai aksi pembakaran karangan bunga ada kaitannya dengan dinamika politik usai pilkada Jakarta.
"Pasti dong. Pasti itu (ada hubungannya dengan pilkada)," ucap Djarot.
Peringatan Hari Buruh Internasional diselenggarakan di Jakarta dan berbagai daerah, kemarin. Intinya, mereka menuntut peningkatan kesejahteraan buruh.
Di tengah peringatan, sebagian anggota Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia membakar sejumlah karangan bunga.
Koordinator Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia mengancam membakar lagi karangan bunga untuk Ahok-Djarot jika tidak segera dibersihkan dari Balai Kota.
"Kami beri Ahok waktu tiga hari untuk membersihkan karangan bunga ini, apabila dalam waktu tiga hari belum juga bersih, kami akan bersihkan Balai Kota. Kami bakar lagi karangan bunga yang ada di dalam Balai Kota," kata Wapang Korda dalam orasi di depan Balai Kota, siang tadi.
Karangan bunga yang dipersoalkan Wapang merupakan kiriman pendukung Ahok dan Djarot sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa selama memimpin Jakarta. Karangan bunga tersebut terus berdatangan sejak pekan lalu. Saking banyaknya kiriman karangan bunga, halaman Balai Kota sampai tak muat, akhirnya sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Sebetulnya kita harus introspeksi diri ya. Dalam kondisi ini kita harusnya lebih arif, lebih bijak, santun, baik, saling hormat menghormati, kita lebih mawas diri," kata Djarot di lapangan IRTI, Monumen Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017).
Menurut Djarot seharusnya hari buruh jangan dinodai dengan tindakan yang dapat memprovokasi.
"Janganlah kita mengumbar kemarahan. Jadi hindari tindakan-tindakan, menurut saya tidak produktif," ujar Djarot.
Djarot menilai aksi pembakaran karangan bunga ada kaitannya dengan dinamika politik usai pilkada Jakarta.
"Pasti dong. Pasti itu (ada hubungannya dengan pilkada)," ucap Djarot.
Peringatan Hari Buruh Internasional diselenggarakan di Jakarta dan berbagai daerah, kemarin. Intinya, mereka menuntut peningkatan kesejahteraan buruh.
Di tengah peringatan, sebagian anggota Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia membakar sejumlah karangan bunga.
Koordinator Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia mengancam membakar lagi karangan bunga untuk Ahok-Djarot jika tidak segera dibersihkan dari Balai Kota.
"Kami beri Ahok waktu tiga hari untuk membersihkan karangan bunga ini, apabila dalam waktu tiga hari belum juga bersih, kami akan bersihkan Balai Kota. Kami bakar lagi karangan bunga yang ada di dalam Balai Kota," kata Wapang Korda dalam orasi di depan Balai Kota, siang tadi.
Karangan bunga yang dipersoalkan Wapang merupakan kiriman pendukung Ahok dan Djarot sebagai tanda ucapan terima kasih atas jasa-jasa selama memimpin Jakarta. Karangan bunga tersebut terus berdatangan sejak pekan lalu. Saking banyaknya kiriman karangan bunga, halaman Balai Kota sampai tak muat, akhirnya sebagian dijejer di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana