Suara.com - Umat Buddha berdoa agar Indonesia tetap rukun dan masyarakatnya menghargai perbedaan di Perayaan Waisak 2017. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Kehormatan Sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia Biksu Tadisa Paramita Mahastavira.
"Kita mendoakan agar bangsa ini, kesemuanya hidup rukun dan toleransi, empati," katanya di Magelang, Selasa (9/5/2017).
Puncak Waisak jatuh pada Kamis (11/5/2017) pukul 04.42 WIB. Pada puncak perayaan itu, umat bersama para biksu bakal bermeditasi di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ia mengatakan semua manusia mempunyai hati Buddha yang menjadi pendorong untuk menghargai antarsesama dan dengan semua makhluk lainnya.
"Sehingga tidak boleh melakukan diskriminasi, karena perbedaan adalah keniscayaan. Oleh karena itu, kita berdoa agar semua makhluk berbahagia," ujarnya.
Ia menyatakan bahwa merebaknya isu pertentangan bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan akhir-akhir ini sebagai pertanda kemerosotan mental.
"Harus dibenahi, semua punya hati," katanya.
Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya mengatakan perayaan Waisak 2017 sebagai momentum umat Buddha Indonesia untuk meningkatkan kebuddhaan yang ada pada diri masing-masing.
"Kita tingkatkan kebuddhaan yang ada pada diri sendiri untuk melawan kejahatan, melawan kesalahan, melawan perbuatan yang penuh hawa nafsu dan kebodohan. Supaya hidup ini menjadi lebih damai, lebih bahagia," katanya.
Baca Juga: Hari Raya Waisak, Ahok Bicara Ketakwaan dan Kepedulian Sesama
Selain berdoa untuk diri dan keluarga masing-masing, ujarnya, melalui perayaan Waisak tahun ini, umat Buddha juga berdoa bagi masyarakat sekitar dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia supaya beroleh keselamatan dan terbebas dari marabahaya.
"Kita berdoa bagi NKRI supaya dalam sinar-Nya Yang Kuasa dan kita menemukan solusi atas berbagai gejolak," katanya.
Rangkaian perayaan Waisak, antara lain pengambilan air berkah dari Umbul Jumprit, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung di kawasan Gunung Sindoro, Senin (8/5/2017) dan pengambilan api dharma di sumber api alam Mrapen, Kabupaten Grobogan, Selasa (9/5/2017). Air berkah dan api dharma itu disemayamkan di Candi Mendut untuk selanjutnya diarak menuju Candi Borobudur sebagai sarana pujabakti detik-detik Waisak.
Umat bersama para biksu juga akan melakukan pradaksina, bermeditasi, membaca paritta, serta mengikuti renungan Waisak saat puncak perayaan keagamaan Buddha itu, di pelataran Candi Borobudur, pada Kamis (11/5/2017).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra