Suara.com - Warga yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berdatangan di Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (10/5/2017). Mereka datang untuk memberikan dukungan moral kepada Ahok yang saat ini berada di Mako Brimob. Ahok dijatuhi hukuman dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas perkara penistaan agama.
Saat ini, sebagian pendukung sudah tiba di depan gerbang Mako Brimob. Sebagian dari mereka mengenakan kemeja kotak-kotak yang merupakan seragam khas kampanye Ahok-Djarot Saiful Hidayat di pilkada Jakarta.
Pendukung Ahok dari komunitas bernama Garda Pembela Negara Kesatuan Republik Indonesia, Yudo Wibowo, mengatakan akan aksi keprihatinan selama 40 hari kedepan.
"Kami semalam sepakat bahwa kami akan aksi itu, sesuai dengan kesepakatan relawan, entah itu di sini atau di Istana presiden akan aksi sampai 40 hari atau lebih. Bagaimana caranya kami bisa ketemu dengan pejabat-pejabat untuk memberikan masukan bagaimana hukum tata negara yang benar," kata Yudo di depan gerbang Mako Brimob.
Dia mengecam vonis dua tahun penjara kepada Ahok. Vonis dua tahun penjara yang diberikan hakim kepada Ahok membuktikan hukum bangsa ini mundur lagi sampai seribu tahun.
"Saya menyesal sekali ada di Indonesia ini. Nanti setiap aksi kita akan menyalakan lilin di situ, membawa bunga sebagai tanda kasih," kata Yudo.
Yudo berharap kasus Ahok menjadi pintu masuk bagi revolusi hukum bangsa ini.
Yudo berharap pasal tentang penistaan agama dalam KUHP dihapus.
"Bapak Basuki ini sebagai pintu masuk bagi perubahan Indonesia. Pasal itu sangat rasisme, sebenarnya Pak Basuki mau menjelaskan bagaimana Surat Al Maidah 51 itu diterapkan. MUI malah tidak memberikan penjelasan dengan baik. Kedepannya kami minta MUI masuk di bawah depag (Departemen Agama)," kata Yudo.
Yudo mengatakan siang nanti sekitar jam 14.00 WIB, para pendukung Ahok akan berkumpul di depan Mako Brimob untuk menyampaikan aspirasi.
Rencananya, pendukung Ahok juga akan demonstrasi di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Mereka meyakini bahwa kasus Ahok sudah menjadi konsumsi politik.
Baca Juga: Politisi Nasdem: Tak Masalah Asing Komentar Vonis Penjara Ahok
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan