Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa mengkritik aparat kepolisian yang tidak tegas terhadap aksi massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang melewati batas waktu sesuai peraturan.
Menurut Ketua DPP Partai Gerindra itu, aparat kepolisian menunjukkan sikap keberpihakannya pada satu pihak.
Sebab, kebijakan tersebut tidak diterapkan ketika massa anti-Ahok menggelar sejumlah aksi sejak akhir tahun 2016.
"Cara-cara polisi melakukan penanganan terhadap dua aksi ini. Saat itu ada demo (anti-Ahok), yang dilakukan aparat kepolisian sangat vulgar kok. Represif dan macam-macam," kata Desmond saat dihubungi Suara.com, Kamis (11/5/ 2017).
Sementara ketika massa pro-Ahok beraksi, Desmond menilai polisi cenderung melakukan pembiaran. Padahal, vonis dan penahanan Ahok merupakan keputusan pengadilan.
"Jadi tontonan apa yang sebenarnya terjadi di republik ini? Ada keberpihakan-keberpihakan kekuasaan yang tidak sehat dalam negara hukum di republik ini," cecarnya.
Untuk diketahui, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis dua tahun penjara kepada Ahok atas perkara penodaan agama, di Auditorium Kementerian Pertanian, Jalan R.M Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (9/5).
Vonis hakim tersebut diklaim tidak adil oleh pendukung Ahok. Pascavonis, mereka berunjuk rasa di sejumlah tempat, termasuk di Rutan Cipinang, Jakarta Timur dan di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Ahok Minta Anaknya Bangga: 'Ayah Dipenjara Bukan karena Korupsi'
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka