Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dipindahkan untuk menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mata Jakarta, Selasa (11/4). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya tidak akan menyelenggarakan sayembara untuk menangkap orang yang menyerang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan dengan air keras.
"Nggaklah. Nanti masyarakat malah asal-asalan lagi. Nangkap lagi. Kan ciri-ciri saja belum tahu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono kepada Suara.com, Senin (15/5/2017).
Ide agar polisi membuat sayembara muncul setelah sekian lama polisi belum juga berhasil mengidentifikasi dua pengendara sepeda motor jenis matic yang menyerang Novel.
"Nggaklah. Nanti masyarakat malah asal-asalan lagi. Nangkap lagi. Kan ciri-ciri saja belum tahu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono kepada Suara.com, Senin (15/5/2017).
Ide agar polisi membuat sayembara muncul setelah sekian lama polisi belum juga berhasil mengidentifikasi dua pengendara sepeda motor jenis matic yang menyerang Novel.
Argo mengakui polisi tidak mudah menemukan pelaku. Dia mengatakan saksi dan alat bukti yang telah diperiksa belum mengarah kepada ke keberadaan pelaku.
"Dari keterangan saksi dan barang bukti, belum (mengarah kepada pelakunya)," katanya.
Lelaki berinisial AL (30) yang sebelumnya dibawa ke kantor polisi pada Selasa (9/5/2017), kini telah dilepaskan lagi. AL yang merupakan petugas keamanan panti pijat di Sawah Besar, Jakarta Pusat, tidak terbukti memiliki kaitan dengan kasus Novel.
"Alibinya sesuai, nggak terbukti ya," kata Argo.
Ide untuk membuat sayembara disampaikan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kepolisian Edi Hasibuan.
"Polri perlu membuka sayembara terbuka dengan hadiah menarik kepada masyarakat agar penganiaya Novel Baswedan cepat terungkap," kata Edi Hasibuan di Jakarta, Minggu (14/5/2017).
Lemkapi menilai penyidik kepolisian kesulitan mengungkap kasus tersebut, antara lain disebabkan karena minim barang bukti.
"Melalui sayembara terbuka akan banyak informasi dari masyarakat yang disampaikan polisi," ujar mantan komisioner Kompolnas.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta