Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Amerika Serikat (AS) untuk tidak terus menerus mengintimidasi dan memprovokasi Republik Demokrasi Rakyat Korea (Utara).
Pernyataan itu dilontarkan Putin saat mengunjungi Beijing, Tiongkok, untukmenghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Belt and Road, Minggu hingga Senin (14-15/5/2017).
“Kami tidak bisa menerima (AS) mengintimidasi Korea Utara. Krisis di semenanjung Korea harus diselesaikan secara damai,” tegas Putin, seperti dilansir The Independent, Senin.
Putin mengatakan, Rusia menjadi pihak yang menentang terjadinya perang nuklir karena dinilai berbahaya dan kontraproduktif.
Tapi, kata dia, negara-negara yang memunyai senjata nuklir tidak boleh diintimidasi. Apalagi intimidasi tersebut dilakukan oleh negara yang juga memunyai persenjataan sama (AS).
Sementara itu Korut mengatakan, uji coba rudal terbaru tersebut merupakan respons atas bahaya dan ancaman nuklir yang dipicu AS dan para sekutunya.
“Saya kembali tegaskan, Rusia menentang perluasan klub negara-negara nuklir, termasuk yang terjadi di semenanjung Korea. Tapi, apa pun alasannya, mengintimidasi Korea Utara tidak bisa kami terima,” tukasnya.
Pernyataan Putin tersebut, juga merupakan respons terhadap pernyataan Sean Spicer, Sekretaris bidang media Presiden AS Donald Trump, yang mengatakan Rusia harus bereaksi setelah Korut mengujicobakan rudal Hwasong-12.
Baca Juga: Perayaan Dua Abad Kapitan Pattimura di Pegunungan Papua
Korut sendiri melakukan uji coba tersebut untuk mengantisipasi perang agresi AS beserta sekutunya yang berbasis di perairan Korea Selatan.
Sejumlah analis militer menilai, rudal Hwasong-12 Korut itu bisa mencapai Pulau Guam, yang menjadi basis armada angkatan udara AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis