Suara.com - Nama Wakil Presiden Jusuf Kalla masuk dalam radar survei yang dilakukan lembaga Populi Center untuk membaca elektabilitas tokoh-tokoh yang diperhitungkan menjadi calon presiden periode 2019-2024. Tapi, elektabilitas mantan ketua umum Partai Golkar itu untuk sekarang berada di bawah Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Walau dari dari sisi usia sudah generasi tua. Tapi kalau di politik, tidak ada yang tidak mungkin. Di survei juga muncul. Tapi kalah elektabilitas dari Pak Jokowi dan Pak Prabowo," kata Direktur Populi Center Usep S. Ahyar kepada Suara.com, Selasa (16/5/2017).
Pernyataan Usep untuk menanggapi isu Jusuf Kalla akan maju lagi di bursa pilpres tahun 2019.
Menurut Usep dari sisi politik, jika isu tersebut benar, bisa dibaca sebagai upaya untuk meningkatkan posisi tawar Jusuf Kalla.
"Belakangan ini, kan memang kelihatan mulai berbeda dengan Presiden Jokowi," kata Usep.
Usep kemudian mengingatkan bahwa pemerintahan periode 2014-2019 harus selesai dengan baik. Pemimpin negara harus mengedepankan agenda kebangsaan.
"Pemerintahan masih dua tahun lagi, dalam konteks ini harus kedepankan agenda publik yang lebih merangkul semua orang. Tidak kemudian menonjolkan agenda politik. Meskipun itu tidak bisa dihindari," katanya.
Usep mengingatkan jika antar pemimpin sudah mengedepankan agenda politik ketimbang kepentingan publik, tentu akan mengganggu program kerja.
"Kan presiden dan wakil presiden harus gandeng tangan tuntaskan program dan janji-janjinya dulu," kata dia.
Baca Juga: Lawan Bukan Mau Jegal Jokowi di Tengah Jalan, Tapi Tunggu 2019
Usep mengatakan apapun agenda politik itu, dalam konteks kepentingan nasional, mereka harus menyelesaikan pemerintahan.
"Ini kan kelihatan bahwa ada agenda politik 2019. Memang sah-sah saja, siapa saja boleh. Tapi dalam konteks ini, pemerintahan tinggal dua tahun lagi, bagaimanapun agenda bangsa harus dikedepnakan," kata Usep.
Usep mewanti-wanti agar semua pihak mengakhiri menonjolkan agenda politik pribadi.
"Harus membuat jernih dan sejuklah," kata dia.
"Pak JK menjadi guru bangsa, lebih menarik," Usep menambahkan.
Berita Terkait
-
Warga Korban Banjir Minta Cangkul dan Sekop ke JK untuk Bersihkan Rumah
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf