Suara.com - Sudah satu pekan Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendekam di balik jeruji besi Rutan Mako Brimob, Depok. Bagi orang yang terbiasa bebas, penjara adalah hal yang menakutkan karena bisa menyebabkan ketidakwarasan. Lantas, apa yang diperbuat Ahok agar tetap bisa menjaga kewarasannya?
Apa yang ditakutkan manusia di muka bumi ini? Tak lain dan tak bukan adalah hilangnya kebebasan. Bahkan, Nietzsche, filsuf terkenal Jerman, pernah mengatakan lebih baik menjadi gila sehingga bebas daripada sadar namun terpasung.
Sementara penjara, secara arkeologis tidak disediakan bagi pelanggar hukum agar menjadi jera dan beradab, melainkan suatu upaya penundukan akal sehat terhadap disiplin yang dipaksakan oleh kekuasaan. Setidaknya, itulah intisari mengenai penjara sebagai panoptikon yang dijelaskan pemikir Prancis Michael Foucoult.
Kengerian pengertian mengenai penjara dan hilangnya kebebasan dari para pemikir tersebut, mungkin turut menjadi ketakutan tersendiri bagi Ahok, yang kekinian mendekam dalam Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Karena kengerian itulah, Ahok—begitu pula umumnya tahanan—sebisa mungkin menyibukkan diri dengan segala hal agar tak menjadi gila karena mengetahui kebebasannya terampas.
Kiat pertama Ahok untuk menjaga kewarasannya di bilik tahanan adalah beribadah, Suatu yang lumrah.
”Dia minta dibawakan Alkitab berbahasa Mandarin. Dia ingin belajar di dalam tahanan. Dia biasanya membaca Alkitab berbahasa Inggris,” tutur Fify Lety Indra, adik Ahok, Senin (15/5).
Ia mengatakan, mendaras Alkitab sebenarnya bukan kegiatan baru bagi Ahok. Ketika masih menghidu udara bebas, sang kakak terbiasa membaca kitab suci agama Kristen tersebut.
Baca Juga: Polisi: Percakapan Mesum Firza dengan Habib Rizieq Identik
Bahkan, sambung Fify, Ahok terbiasa mendaras Alkitab sejak masih bujangan.
“Sejak bujangan, dia selalu membaca Alkitab. Setiap hari, dia membaca Alkitab pada jam 4.30 WIB. Saya kan satu rumah dengannya dulu,” terangnya.
Teguh Samudera, anggota tim pengacara Ahok, membenarkan bahwa kliennya kekinian memunyai banyak waktu untuk mendalami agama.
Tapi, selain itu, Teguh juga mengatakan Ahok kekinian banyak menulis. Terutama menuliskan perjalanan hidupnya hingga berakhir di terungku.
"Dia banyak cerita tentang aktifitasnya. Dia selalu membaca Alkitab, selalu mengingat Tuhan dan rajin menulis pengalaman hidupnya. Sehari, dia (Ahok) menulis satu lembar," kata Teguh di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (16/5) siang.
Tak hanya membaca dan menulis, Ahok juga tetap berupaya olah raga di dalam biliknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian
-
Korlantas Polri Gelar Operasi Zebra 2025 dari 17 November, Ini Tujuan Utamanya