Suara.com - Gara-gara dianggap menghina melalui tulisannya di Facebook, seorang gadis di bawah umur berinisial AP (15) di Ciledug, Kota Tangerang, Banten, dianiaya empat perempuan yang sebenarnya adalah temannya sendiri.
Kepala Subagian Hubungan Masyarakat Polres Tangerang Kota Komisaris Triyani Handayani mengungkapkan, keempat ABG yang melakukan penganiayaan tersebut sudah ditangkap, Selasa (16/5/2017).
Keempat perempuan yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga itu ialah Betha (19); YA (21); D (17); dan, Nov (20).
“Keempat terduga menganiayaa korban dengan cara memukul, menyundut pakai rokok, sampai menelanjangi pakaian,” tutur Triyani dalam keterangan tertulis, Rabu (17/5).
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di dalam angkutan kota (angkot) C01 jurusan Ciledug-Kebayoran.
Keempat pelaku dan korban yang sebenarnya berkawan, berada di dalam angkot tersebut. Penganiayaan mulai dilakukan ketika mobil angkot melintasi jalan underpass CBD Ciledug, Minggu (14/5) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
“Pelaku D menyundut wajah korban pakai rokok secara berulang. Dia juga menyundut punggung korban. Di dalam mobil itu, korban juga ditelanjangi dan dipukuli,” tutur Triyani.
Setelahnya, giliran Novita yang memukul hidup korban hingga berdarah. Tak puas, dia juga mengguyur AP memakai air es.
Sementara dua pelaku lainnya, Lia dan Betharia, ikut memukuli korban.
Baca Juga: Anjing Selamatkan Bayi Mungil yang Dikubur Hidup-hidup
“Mereka menganiaya korban karena marah terhadap ‘status’ unggahan AP di Facebook. AP dianggap menghina saudara pelaku D. Keempat pelaku kini ditahan untuk diperiksa,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu