Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei bertajuk "Menegaskan dan Memperbaharui Demokrasi Pancasila".
Survei dilakukan secara wawancara tatap muka dengan 1200 responden. Adapun survei serentak di 34 provinsi dari tanggal 5 sampai 10 Mei 2017 dengan sisten multi stage random sampling dan margin of error plus minus 2.9 persen. Dalam survei tersebut dengan pertanyaan "Pilkada DKI Jakarta membuat polarisasi /kubu antara pro dan anti Ahok. Menurut Ibu/bapak polarisasi yang terjadi dengan semua kontroversinya/pertentangannyan apakah mengkhawatirkan atau tidak mengkhawatirkan".
Hasilnya sebanyak 72,5 persen tak nyaman dengan berlanjutnya polarisasi (kubu-kubuan) masyarakat pro dan kontra Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) usai Pilkada DKI Jakarta.
"Mayoritas publik Indonesia sebanyak 72,5 persen tidak nyaman dengan berlanjutnya polarisasi masyarakat pro dan kontra Ahok. Mayoritas berpandangn polarisasi ini tak sehat," ujar peneliti LSI Denny JA dalam jumpa pers di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2017).
Kata Ardian, dalam survei masyarakat menilai polarisasi itu telah melampaui persoalan. "Serta potensial melonggarkan kebersamaan sebagai satu bangsa," katanya.
Ia menuturkan kontroversi usai Pilkada DKI bermula sejak adanya karangan bunga dari kelompok Ahok-Djarot hingga gerakan lilin yang menimbulkan pro dan kontra.
"Polarisasi usai Pilkada, ada yang pro Ahok dan kontra Ahok, banyaknya karangan bunga buat yang pro Ahok menganggap sebagai bentuk penghargaan, yang kontra Ahok bilang pemubaziran. Kemudian gerakan lilin yang menganggap itu pemersatu tapi ada yang bilang itu gerakan intervensi," ucap dia.
Sementara itu dalam survei LSI Denny JA, sebanyak 8, 7 persen menyatakan polarisasi yang ada tidak mengkhawatirkan.
"Hanya 8,7 persen responden menyatakan polarisasi yang ada tidak mengkhawatirkan. Sisanya 18,8 menjawab rahasis dan tak jawab," tandasnya
Baca Juga: Ditanya Exit Poll LSI Ahok Kalah, Megawati Marah ke Jurnalis
Berita Terkait
-
Maarif Institute: Pancasila Sudah Mencerminkan Islam
-
Ketua MUI Akui Sejak 2016 Indonesia Sudah Ada Gejala Perpecahan
-
Ini Isi Pembahasan SARA antara Jokowi dan Pemuka Agama di Istana
-
Jokowi Minta Konflik Horizontal Sisa Pilkada Serentak Distop
-
Jokowi Bahas Isu SARA dengan Tokoh Lintas Agama di Istana
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga