Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat usai menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rutan Cipinang, Jakarta, Selasa (9/5).
Tim sinkronisasi Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno kembali melanjutkan pertemuan dengan Sekretaris Daerah Saefullah dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Tuty Kusumawati di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/5/2017).. Salah satu agendanya membahas Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2018 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah DKI Jakarta periode 2018-2022.
Pelaksana tugas gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah meminta Saefullah dan Tuty selalu mengikuti prosedur selama proses tersebut.
"Jadi ya selalu saya sampaikan bahwa kita ikuti aturan yang ada. Saya bilang untuk bappeda, sekda, kita sudah punya sistem. Dan sistem itu sudah kita kunci," ujar Djarot.
Djarot tidak ingin Satuan Kerja Perangkat Daerah DKI Jakarta terjebak sehingga melenceng dari arah semula.
"Tapi sistem sudah kita kunci dan jangan sampai kejebak terus ngomong masalah proyek. Ini sistem kita sudah e-budgeting dan terbuka. Jangan disisipin proyek yang sebetulnya tidak dibutuhkan atau kurang manfaat," kata Djarot.
Djarot mengatakan sebagian program yang ditawarkan Anies-Sandi ditindaklanjuti pemerintah Jakarta periode sekarang. Contohnya program untuk menjadikan tempat pelayanan umum yang ramah untuk kaum disabilitas.
"Bu Tuti sampaikan, beberapa usulan sudah kita tindaklanjuti. Misalnya untuk tempat pelayanan umum yang akomodir saudara-saudara kita yang disabilitas. Itu sudah. Banyak yang sudah," kata Djarot.
Akan ketemu
Djarot mengungungkapkan telah menerima surat dari Anies dan Sandiaga untuk meminta waktu pertemuan.
"Pak Anies-Sandi sudah kirim surat ke kami untuk audiensi. Tentu saja akan kita agendakan dengan sesuaikan jadwal kita berdua," ujar Djarot.
Pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti proses pembahasan pemerintah dengan tim sinkronisasi selama ini.
Untuk sekarang, Djarot sudah meminta Saefullah dan Tuty untuk melakukan pertemuan dengan tim sinkronisasi.
"Saya juga sampaikan bahwa masalah seperti ini saya minta dikawal betul. Karena nanti yang tandatangan KUAPPAS adalah kami," kata Djarot.
"Sedangkan untuk RAPBD pengesahan itu yang tandatangan Pak Anies dan Pak Sandi. Saya tak mau apa yang msuk di KUAPPAS sebagai penjabaran dari RKPD dan RPJMD itu kemudian dipersoalkan di kemudian hari. Makanya haru clear," Djarot menambahkan.
Pelaksana tugas gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah meminta Saefullah dan Tuty selalu mengikuti prosedur selama proses tersebut.
"Jadi ya selalu saya sampaikan bahwa kita ikuti aturan yang ada. Saya bilang untuk bappeda, sekda, kita sudah punya sistem. Dan sistem itu sudah kita kunci," ujar Djarot.
Djarot tidak ingin Satuan Kerja Perangkat Daerah DKI Jakarta terjebak sehingga melenceng dari arah semula.
"Tapi sistem sudah kita kunci dan jangan sampai kejebak terus ngomong masalah proyek. Ini sistem kita sudah e-budgeting dan terbuka. Jangan disisipin proyek yang sebetulnya tidak dibutuhkan atau kurang manfaat," kata Djarot.
Djarot mengatakan sebagian program yang ditawarkan Anies-Sandi ditindaklanjuti pemerintah Jakarta periode sekarang. Contohnya program untuk menjadikan tempat pelayanan umum yang ramah untuk kaum disabilitas.
"Bu Tuti sampaikan, beberapa usulan sudah kita tindaklanjuti. Misalnya untuk tempat pelayanan umum yang akomodir saudara-saudara kita yang disabilitas. Itu sudah. Banyak yang sudah," kata Djarot.
Akan ketemu
Djarot mengungungkapkan telah menerima surat dari Anies dan Sandiaga untuk meminta waktu pertemuan.
"Pak Anies-Sandi sudah kirim surat ke kami untuk audiensi. Tentu saja akan kita agendakan dengan sesuaikan jadwal kita berdua," ujar Djarot.
Pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti proses pembahasan pemerintah dengan tim sinkronisasi selama ini.
Untuk sekarang, Djarot sudah meminta Saefullah dan Tuty untuk melakukan pertemuan dengan tim sinkronisasi.
"Saya juga sampaikan bahwa masalah seperti ini saya minta dikawal betul. Karena nanti yang tandatangan KUAPPAS adalah kami," kata Djarot.
"Sedangkan untuk RAPBD pengesahan itu yang tandatangan Pak Anies dan Pak Sandi. Saya tak mau apa yang msuk di KUAPPAS sebagai penjabaran dari RKPD dan RPJMD itu kemudian dipersoalkan di kemudian hari. Makanya haru clear," Djarot menambahkan.
Komentar
Berita Terkait
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
-
Persoalan Geopolitik Jadi Alasan Kongres PDIP Molor? Djarot Saiful Ungkap Alasannya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Nadiem Makarim Dirawat di RS Saat Sidang Perdana, Apa Keputusan Hakim?
-
BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
-
Tangkal Hoaks, Polda Metro Jaya dan FWP Gelar Uji Kompetensi Wartawan
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak