Suara.com - Keluarga besar Nicky Hayden mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan dan ucapan bela sungkawa dari semua pihak atas meninggalnya juara dunia MotoGP 2006 tersebut pada, Senin (22/5/2017) waktu Italia.
Mewakili keluarga, Tommy Hayden, kakak Nicky Hayden, menyampaikan pesan dari keluarga untuk selalu mengenang Nicky Hayden di saat paling membahagiakan dalam hidupnya, yakni mengendarai sepeda motor.
"Atas nama seluruh keluarga Hayden dan Jackie, tunangan Nicky, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas pesan dukungan mereka," kata Tommy Hayden.
"Meskipun ini jelas waktu yang menyedihkan, kami ingin semua orang mengingt Nicky di saat paling membahagiakan baginya--mengendarai sepeda motor."
"Dia telah bermimpi sejak kecil untuk jadi pebalap profesional dan bukan hanya berhasil mewujudkannya, tapi juga berhasil mencapai puncak dari olahraga yang dipilihnya dengan menjadi juara dunia. Kami sangat bangga dengan dia."
"Terlepas dari kenangan 'publik', kami juga akan memiliki banyak kenangan besar dan bahagia dari Nicky di rumah kami di Kentucky, di jantung keluarga. Kami semua akan sangat merindukannya."
"Juga tak kalah penting, terima kasih kepada seluruh staf rumah sakit atas bantuan mereka yang luar biasa--mereka sangat baik. Selanjutnya, dengan dukungan otoritas (terkait) kami berharap bisa membawa Nicky pulang," tandas Tommy.
Seperti diketahui, Nicky Hayden meninggal setelah koma beberapa hari di sebuah rumah sakit di Cesena, Italia.
Kondisi itu terjadi setelah pebalap berkebangsaan Amerika Serikat yang dijuluki "The Kentucky Kid" ditabrak mobil kala berlatih dengan menggunakan sepeda di pesisir Adriatic, Rimini, Italia, Rabu (17/5/2017).
Baca Juga: Ini Postingan Terakhir Nicky Hayden Sebelum Meninggal
Akibat insiden itu, Hayden dikabarkan mengalami cedera otak serius, sebelum akhirnya meninggal di usia 35 tahun pada Senin kemarin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal