Suara.com - Presiden Joko Widodo mengundang para tokoh lintas agama dari penjuru Tanah Air untuk silaturahmi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (23/5/2017). Lebih dari seratus tokoh dan peserta dari Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama Indonesia (AFKUBI) tampak hadir.
"Presiden Jokowi, negaramu ini sangat beragam, sukunya banyak sekali, agamanya banyak, bahasa lokal juga banyak. Jaga betul yang namanya kerukunan dan persatuan itu," begitu pesan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, sebagaimana ditirukan Presiden dalam sambutannya.
Di hadapan para tokoh daerah itu, Jokowi menyampaikan pesan dari Presiden Afghanistan saat berkunjung ke Indonesia pada (5/5/2017) lalu. Saat kunjungan tersebut, Presiden Ghani juga sempat menceritakan kondisi terkini di negaranya.
"Afghanistan itu kaya raya, punya tambang emas terbesar di dunia, tapi belum dieksplorasi. Punya tambang gas dan minyak juga termasuk terbesar di dunia, tapi apa yang terjadi? Pertikaian," kata Jokowi menceritakan kembali.
Karena pertikaian tersebut, berdasarkan penuturan Presiden Ghani, selama 24 tahun sudah Ghani berada di luar Afghanistan. Di mana saat ini terdapat sekitar 40 faksi yang sudah sangat sulit untuk dirukunkan. Oleh karena itulah, Indonesia dengan 17 ribu pulau, 34 provinsi, dan memiliki lebih dari 700 suku dimintanya untuk benar-benar menjaga kerukunan yang sekarang ini dimiliki bangsa Indonesia.
"Tidak ada di negara manapun di dunia ini yang sebegitu ragamnya seperti Indonesia dengan juga beragam agama. Kekaguman mereka terhadap kita adalah kita ini rukun-rukun. Sudah 72 tahun juga satu, tidak pernah ada masalah," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Memang, dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, pastilah sesekali timbul sedikit gesekan. Atas hal itu Jokowi berpesan agar gesekan yang terjadi itu dapat segera diselesaikan dan menjadikan hal tersebut sebagai sebuah pembelajaran yang mampu mendewasakan masyarakat.
"Jadi kalau kita ini ada gesekan-gesekan kecil ya wajar, tapi segera selesaikan. Jangan sampai dibawa berbulan-bulan persoalan yang sebetulnya bisa diselesaikan dengan cepat," ucap dia.
Kerukunan dan stabilitas diperlukan untuk membangun sebuah negara.
Baca Juga: DPR Minta Kasus Habib Rizieq Tidak Ditautkan Isu Intoleransi
"Menurut saya, ada sebuah etos kerja kedisiplinan nasional yang memang harus kita bangun mulai sekarang ini dalam rangka kompetisi dengan negara-negara lain. Sekali lagi, jangan habiskan pikiran kita untuk hal-hal yang menyebabkan iri, dengki, saling hujat, menjelekkan, dan menyalahkan," ia menegaskan.
Maka itu, ia mengajak seluruh pihak, utamanya para tokoh dan pemuka di daerahnya masing-masing untuk bersama-sama mewujudkan kerukunan nasional. Perbedaan yang ada hendaknya diselesaikan dalam kerangka persaudaraan sebangsa dan se-Tanah Air.
"Saya titip agar kalau ada percikan sekecil apa pun untuk segera diselesaikan. Jangan tunggu esok hari, selesaikan pada saat api itu masih sangat kecil. Segera padamkan. Ingatkan kepada yang akan bergesekan, kita ini bersaudara. Bahwa kita ini berbeda-beda iya, tapi kita tetap saudara sebangsa dan se-Tanah Air," tutup dia.
Tampak mendampingi Presiden Jokowi adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Berita Terkait
-
Bertemu Jokowi, Para Tokoh Agama Diterbangkan dengan Pesawat VVIP
-
Jokowi: Indonesia Dibentuk Bukan untuk Berseteru dan Bertikai
-
Golkar Cari Cawapres Dampingi Jokowi, Setya Novanto Orangnya?
-
Ical Singgung Kriteria Cawapres Pendamping Jokowi, Siapa?
-
Beri Sambutan di Rapimnas Golkar, Setnov Puji Pemerintahan Jokowi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara