Ia duduk, menyeruput es, sembari memerhatikan orang-orang di dekatnya, termasuk seorang gadis berkerudung yang berdandan layaknya seorang mahasiswi.
”Ddduuuaarrr,” terdengar suara lantang ledakan dari arah parkiran sepeda motor, yang berada tepat di depan halte bus tempat dirinya duduk.
ABG itu terkejut sekaligus panik. Setelah menguasai kepanikan, dia beranjak dari tempat duduk, bersiap lari menyelamatkan diri.
Namun, sebelum benar-benar berlari, pemuda itu sempat kembali mendengar suara ledakan di dekatnya, yang serupa seperti di parkiran motor.
Lelaki muda tersebut akhirnya tak jadi berlari karena tubuhnya keburu terbang, terhempas di antara kaca-kaca halte yang luruh.
Entah berapa lama ia tergeletak tak berdaya dekat halte tersebut. Tak ada warga yang berani menolong dirinya setelah ledakan. Kakinya terluka serius akibat ledakan.
Es manis yang menghapus dahaga setelah seharian menembus jalanan ibu kota bersama bus Kopaja yang ia kemudikan, tak lagi ada di tangan.
“Agung, Agung, Ya Allah, Agung. Tolong, tolong, tolong bawa adik saya. Adik saya kena,” pekik seorang pria yang menangis terisak.
Nugroho Agung Laksono, nama pemuda yang sudah berjihad mencari nafkah untuk keluarganya meski baru berusia 18 tahun, terus dibopong oleh kakak ipar yang juga sopir.
Baca Juga: Mengejutkan, Ini Fakta Temuan Pasca Olah TKP!
***
Terang lampu di sekitar Halte Bus TransJakarta Kampung Melayu, Rabu, menyemarakkan suasana seorang mahasiswi berkerudung yang menunggu bus, ABG sopir Kopaja yang asyik menyeruput es, dan juga seorang pria muda berseragam cokelat khas polisi bernama Imam Gilang Adinata.
Gilang terus berjaga, karena menurut komandan rombongan pawai obor jelang Ramadan bakal melewati ruas jalannya ketika waktu hendak menggenapi pukul 21.00 WIB.
Sebagai polisi, ia sudah terbiasa diperintahkan komandan untuk terus bersiaga di jalanan, meski harus mengorbankan kepentingan pribadinya.
Polisi muda itu seharusnya tak berada di jalanan tersebut. Ia seharusnya berada di Cengkareng, kediaman kekasih hatinya, Dinda Venisita Verina, yang akan dinikahinya seusai lebaran nanti. Namun, perintah komandan siapa yang berani menentang?
Merasa rindu, Gilang memutuskan mengirimkan pesan singkat kepada Dinda, sembari terus berjaga di ruas jalan dekat halte yang ramai tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf