Peristiwa terorisme yg tengah terjadi di berbagai belahan dunia saat ini, pada Rabu (24/5/2017) juga terjadi di Jakarta. Ledakan bom tepatnya terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Tentu hal ini memprihatinkan kita semua," kata pengamat intelijen Susaningtyas Kertopati di Jakarta, Jumat (26/5/2017).
Menurut Nuning, memberantas terorisme adalah tanggung jawab semua pihak selaku warga negara yang cinta tanah air. Hal tersebut bukan hanya tanggung jawab lembaga Intelijen dan aparat keamanan atau Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) semata.
"Embrio terorisme sudah ada di tengah masyarakat, jadi peran aktif kita juga harus ada terhadap gejala sosial radikalisme dan lain-lain. Elemen-elemen yang kiranya mudah terpengaruh radikalisme dan sejenisnya harus kita waspadai bersama," jelas Nuning.
Ini semua butuh peran aktif secara lintas Kementerian, meliputi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan, Kementerian Sosial dan Kementerian Agama harus juga bekerja aktif hingga ke tingkat akar rumput masyarakat. Tujuannya agar ajaran-ajaran dan ajakan-ajakan yang radikal bisa terbendung dan sedapat mungkin diberantas.
"Apa yang terjadi pada konser musik Arianna Grande di Manchester, Inggris, menandakan Lembaga Intelijen Inggris (MI6) juga butuh peran kewaspadaan masyarakat dimanapun dan kapanpun terhadap lingkungannya. Padahal mereka sudah lakukan deteksi dini," ujar Nuning.
Sementara di Indonesia, masih membutuhkan peran serta tokoh masyarakat untuk ikut memerangi terorisme. "Pola patron client di negara kita ini masih besar untuk suatu hal di dengar dan dijalankan," tambah Nuning.
BIN sebagai koordinator tentu saja sangat membutuhkan kerjasama yg baik dan simultan dengan seluruh elemen masyarakat.Sehingga tidak ada celah bagi mereka yg ingin bermain di air keruh. Kita harus memberikan support positif kepada BIN, Polri, TNI, BNPT, Kementerian Agama, Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memerangi terorisme.
Baca Juga: Megawati Puji Kepala BIN dalam Peresmian Monumen Soekarno
"Deradikalisasi juga harus gunakan berbagai pendekatan dari soft power yang bersifat pendekatan kultural hingga hard power jika dibutuhkan. Jangan lupa ISIS masuk ke semua negara jg melalui pendekatan budaya. Mari membangun masyarakat yg damai sejahtera bersama," tutup Nuning.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tim Penyelamat Freeport Temukan Dua Korban Longsor, Pencarian 5 Pekerja Masih Berlanjut
-
Momen Prabowo Subianto Disambut Hangat Diaspora di New York, Siap Sampaikan Pidato Penting di PBB!
-
Agus Suparmanto Dinilai Bisa Jadi Kunci Perubahan PPP, Dukungan Keluarga Mbah Moen Jadi Modal
-
Longsor Freeport: 2 Pekerja Berhasil Ditemukan , 5 Orang Masih dalam Pencarian
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa