Suara.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan seruan Ramadan yang salah satu isinya mengajak semua pihak meningkatkan jalinan persaudaraan. Caranya saling menghormati antarsesama maupun dengan yang berbeda serta menghindari dan menghentikan saling hujat.
"Hindari dan hentikan caci maki, saling menghujat di media sosial, saling mengolok dan membenci. Mari hormati perbedaan dan junjung tinggi persatuan," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Jumat (26/5/2017) malam.
Seruan itu disampaikan Said Aqil usai mengumumkan awal Ramadhan setelah mendengarkan laporan hasil observasi oleh tim rukyat NU di sejumlah titik melalui telekonferensi di ruang Nusantara Command Center (NCC) Gedung PBNU.
Ia menyebutkan bahwa Ramadan adalah momentum yang tepat untuk senantiasa meningkatkan ibadah, bermuhasabah, merefleksikan diri, serta terus berusaha memperbaiki kekeliruan dan kesalahan.
"Bulan Ramadan merupakan bulan pembakaran hawa nafsu. Mari bersama-sama berlatih dan menggembleng diri untuk berjihad mengalahkan hawa nafsu diri kita sendiri," kata Said Aqil.
Mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, Said Aqil menyebutkan bahwa memerangi hawa nafsu merupakan jihad akbar atau sebuah pertempuran besar.
PBNU juga mengajak umat Muslim memanfaatkan bulan Ramadan untuk belajar dan merenungkan kandungan dan makna Al Quran agar tidak jatuh ke dalam pemahaman yang salah.
"Marilah kita selalu berlomba-lomba meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita. Berusaha menjadi manusia yang berguna bagi kehidupan sesama, berusaha menjadi hamba yang memiliki kesalehan ritual dan sekaligus kesalehan sosial," kata Said Aqil.
Mengingat Ramadan juga merupakan bulan kedermawanan, PBNU mengajak umat Muslim untuk mengasah sensitivitas dengan jalan menyisihkan sebagian harta untuk disedekahkan kepada mereka yang kurang mampu. (Antara)
Baca Juga: Menteri Agama Ajak Umat Introspeksi di Ramadan, Jaga Keberagaman
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina