Suara.com - Dr Peter Vincent Pry, Direktur Eksekutif Task Force on National and Homeland Security di AS, sebelumnya telah memperingatkan bahwa Korut memiliki senjata mematikan elektromagnetik (EMP).
Menulis untuk Hill, Dr Pry mengatakan, ledakan EMP di atmosfer bagian atas bisa membunuh lebih banyak orang dalam jangka panjang daripada ledakan langsung di kota itu sendiri.
Secara tidak langsung, serangan EMP bisa memakan jutaan korban jiwa, karena penderitaan berkepanjangan akibat kelaparan yang panjang.
Karena infrastruktur modern bergantung pada elektronik, sebuah serangan EMP dapat membuat sistem jaringan listrik, telepon seluler dan komunikasi, perbankan, transportasi, makanan dan air praktis tidak ada gunanya.
Mungkin butuh waktu berbulan-bulan agar efek penuh bisa dirasakan, namun dengan makanan yang membusuk di kulkas dan tidak ada alat untuk mendapatkan hasil dari peternakan, jutaan orang pada akhirnya akan binasa.
Secara tidak langsung, serangan EMP bisa berarti jutaan korban jiwa, penderitaan akibat kematian akibat kelaparan yang lambat.
Karena infrastruktur modern bergantung pada elektronik, sebuah serangan EMP dapat membuat sistem jaringan listrik, telepon seluler dan komunikasi, perbankan, transportasi, makanan dan air praktis tidak ada gunanya.
Mungkin butuh waktu berbulan-bulan agar efek penuh bisa dirasakan, namun dengan makanan yang membusuk di kulkas dan tidak ada alat untuk mendapatkan hasil dari peternakan, jutaan orang pada akhirnya akan binasa.
Korea Utara telah menguji ICBM pertamanya yang sukses bulan ini dengan beberapa sumber memperingatkan bahwa ini ditujukan untuk pengalihan EMP daripada serangan nuklir.
Baca Juga: Korea Utara "Ngamuk", Bantah Terlibat Penyebaran "WannaCry"
Kim Jong-un sendiri telah menjanjikan tes rudal "mingguan" saat mereka mengembangkan roket mereka. [Daily Star]
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
Terkini
-
Mendagri Tito Minta Daerah Bersolidaritas untuk Bencana Sumatra: Waktunya Kepala Daerah Saling Bantu
-
Jakarta di Bawah Tekanan Cuaca Ekstrem: Seberapa Siap Kita?
-
Malam Panjang di Stasiun Cikarang, Lantai Peron Jadi Tempat Tidur Penumpang: Mungkinkah KRL 24 Jam?
-
Ironi Pahit: Rumah Sendiri Jadi Lokasi Paling Sering Terjadinya Kekerasan Seksual pada Perempuan
-
Neraka Itu di Kediaman Sendiri, Mengapa Rumah Jadi Tempat Paling Berbahaya Bagi Anak di Jakarta?
-
Buntut Bencana Sumatra, Menhut Raja Juli Bidik 12 Perusahaan di Sumut yang Terindikasi Melanggar
-
Bukan Dimutilasi, Polisi Beberkan Mengapa Kerangka Bocah Alvaro Berceceran di Tenjo
-
Viral Tanggul Muara Baru Bocor, Pramono Anung: Tanggung Jawab Pelindo, Tapi Kami Bantu Tambal
-
DPR Desak Menhut Raja Juli Mundur Jika Tak Sanggup Atasi Banjir Sumatra
-
Pemprov DKI Kebut Pembangunan Giant Sea Wall, Pramono Anung: Mudah-mudahan Pemerintah Pusat Juga