Suara.com - Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri bertolak ke Pulau Jeju, Korea Selatan, Senin malam. Dia akan menjadi pembicara kunci dalam konferensi ke-12 Jeju Forum for Peace and Prosperity yang akan berlangsung 31 Mei hingga 2 Juni 2017.
Megawati akan mewakili Asia untuk membawa pesan perdamaian berkesinambungan dalam forum yang dihadiri mantan pemimpin dunia, ribuan politisi, akademisi, aktivis serta wartawan dari 70 negara.
"Saya akan mewakili Asia untuk memberikan 'keynote speech' disana," ujar Megawati di Seoul, sesaat sebelum bertolak ke Jeju.
Perjalanan Megawati untuk menghadiri forum Jeju diawali dengan pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Blue House, Seoul, Korea, Senin (29/5/2017).
Dalam pertemuan tersebut, Megawati diminta oleh Moon Jae-in untuk kembali ikut menjembatani upaya reunifikasi atau persatuan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Permintaan Korsel kepada Megawati untuk berperan menjembatani reunifikasi dua Korea tidak lepas dari sejarah kedekatan keluarga Soekarno dengan pemimpin Korea Utara. Sehingga keluarga Soekarno dipandang mampu menjadi penengah bagi Korea Selatan dan Korea Utara dalam upaya reunifikasi.
Megawati sendiri menyiratkan kesediaannya menjembatani reunifikasi dua Korea. Dia mengatakan akan memikirkan langkah reunifikasi itu saat kembali ke Jakarta nanti.
"Tentu saya tidak secara pribadi, ini sebagai utusan dari Indonesia," ujar Megawati.
Sementara itu di dalam forum Jeju Megawati akan berbicara bagaimana konsep Pancasila dapat diimplementasikan dunia untuk mewujudkan perdamaian. Ketua Umum PDI Perjuangan itu meyakini konsep perdamaian Pancasila dapat diterapkan seluruh negara di dunia.
Baca Juga: Megawati Puji Kepala BIN dalam Peresmian Monumen Soekarno
Megawati juga dijadwalkan akan berdialog dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore dalam forum itu. Selain Megawati, yang menjadi pembicara dalam forum itu antara lain mantan Presiden Portugal Anibal Cavaco Silva dan mantan Presiden Mongilia Punsalmaagin Ochirbat.
Di bagian lain, Megawati juga akan menghadiri peresmian taman di Pulau Jeju yang dinamakan menggunakan namanya yakni Megawati Soekarnoputri Garden.Pemberian nama Megawati Soekarnoputri Garden dilakukan oleh sebuah hotel di Jeju, yang mengaku banyak menerima kunjungan wisatawan muslim dari Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis