Suara.com - Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Ismail Yustanto menilai penetapan pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab menjadi tersangka pornografi merupakan bukti adanya kriminalisasi terhadap ulama.
"Dengan penetapan Habib Rizieq sebagai tersangka, maka publik semakin mendapatkan bukti bahwa sekarang ini tengah terjadi apa yang namanya kriminalisasi ulama," ujar Rizieq, Selasa (30/5/2017).
Penetapan Rizieq menjadi tersangka berselang sekitar dua minggu setelah polisi menetapkan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein menjadi tersangka dalam kasus yang sama, pada Selasa (16/5/2017) malam.
Menurut Ismail perlakuan polisi terhadap Rizieq bisa memicu kemarahan umat.
"Saya kira aksi 212 kemarin dipicu oleh ketidakadilan yang begitu mencolok mata, dimana penista agama tidak mendapatkan penegakan hukum sebagaimana mestinya maka lahirlah aksi 411, 212 dan sebagainya. Ketika ketidakadilan itu terus terjadi, bahkan sekarang menimpa tokoh yang menjadi penggerak utama dalam aksi menuntut keadilan, yang seharusnya pemerintah memberikan apresiasi peran beliau yang membuat aksi bisa damai," kata dia.
Umat, menurut Ismail, akan memandang perlakuan polisi terhadap Rizieq sebagia ketidakadilan hukum.
"Tapi sekarang malah diperlakukan seperti itu, maka publik akan melihat ketidakadilan baru, bahwa negeri ini memang negeri yang tidak memberikan keadilan," Ismail menambahkan.
Menurut Ismail seharusnya pemerintah memberikan apresiasi kepada Rizieq yang pernah menjadi motor penggera aksi damai untuk menuntut Basuki Tjahaja Purnama diproses secara hukum dalam kasus penodaan agama.
"Harusnya pemerintah memberikan apresiasi karena peran beliau yang membuat aksi bisa damai. Itu teruji saat 411 dan 212. Tapi sekarang kenapa malah diperlakukan seperti ini," kata dia.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin meminta proses hukum terhadap Rizieq dilakukan secara transparan untuk menghindari kesalahpahaman.
"Ini memang soal proses, yang penting transparan saja supaya tidak disalahpahami oleh umat," kata Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (29/5/2017) malam.
Ma'ruf Amin mengaku tidak memahami kasus itu secara detil.
"Saya secara detil kurang paham, yang tahu Polri-lah," katanya.
Ia menyebutkan masalahnya sebenarnya pada kebenaran dan ketidakbenaran.
"Itu yang tahu Polri, kita kan tidak tahu benar atau tidaknya," katanya.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta wartawan untuk menanyakan soal penetapan tersangka Rizieq kepada Polda Metro Jaya.
"Kalau memang penyidik menganggap buktinya sudah cukup, kenapa tidak?," kata Tito.
Berita Terkait
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
-
Benarkah Ada Surat Perintah di Balik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
-
Terungkap! Ada Kesepakatan Damai Antara FPI dan PWI-LS Seminggu Sebelum Ceramah Rizieq Shihab
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini