Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin [suara.com/Dian Rosmala]
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan relasi antara agama dan negara merupakan relasi saling membutuhkan. Agama membutuhkan negara untuk membumikan pesan-pesan illahiah terhadap warga negara dan negara membutuhkan agama sebagai pengontrol jalannya pemerintahan.
"Jadi memang negara berikut para penyelenggara negara memerlukan agama, karena kita ini masyarakat religius yang perlu spiritualitas, perlu religiusitas pada diri penyelenggara negara," kata Lukman saat di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017).
"Jadi memang negara berikut para penyelenggara negara memerlukan agama, karena kita ini masyarakat religius yang perlu spiritualitas, perlu religiusitas pada diri penyelenggara negara," kata Lukman saat di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2017).
Menurut Lukman penyelenggaraan negara juga harus atas dasar nilai-nilai keagamaan.
"Seperti agama memerlukan negara juga, karena nilai-nilai kebajikan yang diusung oleh agama, ketika itu harus diimplementasikan ke bumi dan lalu kemudian menjadi kebiasaan serta mentradisi butuh fasilitas negara. Ya setidak perlindungan negara agar nilai-nilai agama itu juga bisa dilaksanakan," tutur Lukman.
Hubungan keduanya yaitu hubungan yang saling menguntungkan serta saling mengontrol.
"Penyelenggara negara butuh kontrol dari agama tentu ini ya melalui para agamawannya, melalui tokoh-tokoh agama, ormas-ormas agama dan seterusnya agar selalu on the track," ujar Lukman.
Negara yang dimaksud di sini, kata Lukman, bukan sekedar trias politica, eksekutif, legisalatif dan yudikatif. Tapi juga lembaga-lembaga negara lainnya, seperti komisi-komisi dan badan-badan. Semua itu, juga butuh kontrol dari agama.
"Di situlah fungsi agama diperlukan, lagi-lagi karena kita ini masyarakat agamis, semua etnis kita di wilayah mana pun, mereka tinggal di wilayah geografis yang sangat luas, Sabang sampai Merauke. Semua, kita sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama," kata Lukman.
Bagi Lukman, agama mendapatkan posisi yang sangat sentral di dalam negara.
"Agama ikut menata kehidupan kita bersama, kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Kontrol agama itu diperlukan sebagaimana juga agama memerlukan kontrol dari negara," kata Lukman.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Wali Kota Prabumulih Viral usai Mutasi Kepsek, KPK Turun Tangan Periksa Harta Rp17 Miliar!
-
Dirjen Bina Pemdes Monitoring Siskamling di Bali: Apresiasi Sinergi Pecalang, Linmas, dan Pemdes
-
Momen Mistis Terjadi saat Alvi Peragakan Mutilasi Pacar Jadi 554 Potong di Surabaya
-
Heboh LHKPN Wali Kota Prabumulih: Isi Cuma Truk-Triton, Tapi Anak Sekolah Bawa Mobil, KPK Bergerak
-
Siapa Syarif Hamzah Asyathry? Petinggi Ormas Keagamaan yang Diduga Tahu Aliran Duit Korupsi Haji
-
Sempat Diwarnai Jatuhnya Air Mata, AM Putranto Resmi Serahkan Jabatan KSP ke Qodari
-
Gebrakan Jenderal Suyudi Mendadak Tes Urine Pejabat BNN: Lawan Narkoba Dimulai dari Diri Sendiri
-
Bareskrim Gelar Mediasi Selasa Depan: Lisa Mariana Siap Bertemu, Tapi Ridwan Kamil Bimbang
-
Muncul Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk': Suara Protes Pengguna Jalan Terhadap Sirene dan Strobo Ilegal
-
Geger Keluarga Cendana! Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya ke PTUN, Misteri Apa di Baliknya?