Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memenuhi panggilan Bareskrim Polri di Jakarta, Kamis (3/11). [suara.com/Oke Atmaja]
Polda Metro Jaya menunggu perkembangan informasi dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM terkait rencana pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia.
"Nanti kami tunggu saja info dari imigrasi. 12 Juni bagaimana kepulangan ke Tanah Air. Nanti kami akan lihat bagaimana cara pemulangan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menanggapi kabar Rizieq akan pulang pada Senin (12/6/2017), di Polda Metro Jaya, Senin (5/6/2017).
Argo tidak mau berbicara lebih jauh mengenai teknis membawa Rizieq ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pornografi setelah nanti pulang.
"Sudah saya sampaikan kemarin tentunya nanti kewenangan ada di penyidik, penyidik tidak bisa diintervensi. Setelah melihat pulang ke tanah air ditahan atau tidak kewenangan penyidik semua," kata dia.
Ketika ditanya mengenai apakah paspor Rizieq akan dicabut, Argo mengatakan sampai sekarang belum ada rencana meminta Imigrasi mencabut paspor yang bersangkutan karena polisi yakin Rizieq pasti pulang sendiri, mengingat dia punya batas waktu izin di negara lain.
"Kami belum dapat info itu, kami berharap lekas datang ke tanah air," kata dia.
Sebelumnya, juru bicara Front Pembela Islam Slamet Ma'arif memberi sinyal rencana Rizieq pulang. Rizieq yang sekarang masih berada di Arab Saudi kemungkinan pulang pada hari ke 17 bulan suci Ramadan.
"Kemungkinan beliau (Rizieq Shihab) akan pulang pada tanggal 17 Ramadan," kata Slamet kepada Suara.com melalui pesan singkat.
Hari ke 17 berarti Senin (12/6/2017) pekan depan.
Setelah diumumkan sebagai buronan, Polda Metro Jaya menyebarkan foto Rizieq ke setiap kantor polsek dan polres.
Rizieq dinyatakan masuk daftar pencarian orang lantaran dianggap tidak kooperatif mengikuti proses hukum dalam kasus dugaan pornografi.
Melalui tim pengacara, Rizieq menegaskan tidak terlibat kasus pornografi. Rizieq pun meyakini kasusnya dipolitisasi.
Begitu juga dengan Firza Husein -- tersangka kasus dugaan pornografi, juga membantah terlibat.
"Nanti kami tunggu saja info dari imigrasi. 12 Juni bagaimana kepulangan ke Tanah Air. Nanti kami akan lihat bagaimana cara pemulangan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono menanggapi kabar Rizieq akan pulang pada Senin (12/6/2017), di Polda Metro Jaya, Senin (5/6/2017).
Argo tidak mau berbicara lebih jauh mengenai teknis membawa Rizieq ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pornografi setelah nanti pulang.
"Sudah saya sampaikan kemarin tentunya nanti kewenangan ada di penyidik, penyidik tidak bisa diintervensi. Setelah melihat pulang ke tanah air ditahan atau tidak kewenangan penyidik semua," kata dia.
Ketika ditanya mengenai apakah paspor Rizieq akan dicabut, Argo mengatakan sampai sekarang belum ada rencana meminta Imigrasi mencabut paspor yang bersangkutan karena polisi yakin Rizieq pasti pulang sendiri, mengingat dia punya batas waktu izin di negara lain.
"Kami belum dapat info itu, kami berharap lekas datang ke tanah air," kata dia.
Sebelumnya, juru bicara Front Pembela Islam Slamet Ma'arif memberi sinyal rencana Rizieq pulang. Rizieq yang sekarang masih berada di Arab Saudi kemungkinan pulang pada hari ke 17 bulan suci Ramadan.
"Kemungkinan beliau (Rizieq Shihab) akan pulang pada tanggal 17 Ramadan," kata Slamet kepada Suara.com melalui pesan singkat.
Hari ke 17 berarti Senin (12/6/2017) pekan depan.
Setelah diumumkan sebagai buronan, Polda Metro Jaya menyebarkan foto Rizieq ke setiap kantor polsek dan polres.
Rizieq dinyatakan masuk daftar pencarian orang lantaran dianggap tidak kooperatif mengikuti proses hukum dalam kasus dugaan pornografi.
Melalui tim pengacara, Rizieq menegaskan tidak terlibat kasus pornografi. Rizieq pun meyakini kasusnya dipolitisasi.
Begitu juga dengan Firza Husein -- tersangka kasus dugaan pornografi, juga membantah terlibat.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Perhatikan Pemilihan Bahan Sampai Makanan Siap Disantap, Ini Tips Cegah Kasus di Program MBG
-
Perkuat Akses Keuangan Daerah yang Inklusif, Kemendagri dan OJK Bersinergi
-
Sidang Patok Tambang Memanas: Tanggal BAP 'Ajaib', Saksi Kebingungan Dikejar OC Kaligis!
-
Buntut Anggaran Tangsel Dikuliti Leony, Harga Jam Tangan Wali Kota Benyamin Davnie jadi Sorotan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
-
Nahas! Tukang Kerupuk di Tangerang Ditikam Gegara Dituduh Rebut Lapak, Begini Nasibnya!
-
Dr. Tan Shot Yen Kritik MBG Isi Burger: Beri Anak Kapurung dan Ikan Kuah Asam
-
Dapur MBG Bogor Sajikan Ribuan Porsi Sehat, Jamin Kecukupan Gizi dan Bantu Perekonomian Keluarga
-
Mirisnya Pensiunan Askes: Uang Hari Tua Tertahan di BPJS, Terpaksa 'Ngemis' ke DPR Demi Sesuap Nasi
-
Seluruh Tubuh Melepuh, Buruh Lumpia Korban Ledakan Gas di Bogor Minta Tolong Dedi Mulyadi, Kenapa?