Suara.com - Ratusan santri atau siswa Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Persis Rancabango, Kabupaten Garut, Jawa Barat, batal menggelar ujian. Sebab ruang kelas dan lembaran soalnya terdampak bencana banjir bandang, Selasa (6/6/2017).
Seorang santriwati kelas VIII, Syarah Muslim mengatakan, terpaksa tidak dapat ujian kenaikan kelas karena, Senin (5/6/2017) malam komplek pesantren diterjang banjir.
"Sekarang gak ujian, jadi disuruh bersih-bersih dulu sampai kelasnya bersih," kata Syarah santriwati asal Bandung.
Banjir menyebabkan kelas untuk kegiatan belajar mengajar kotor dan banyak lumpur. Selain itu, kata dia, lembaran soal untuk ujian rusak terendam banjir sehingga ujian tidak dapat dilaksanakan.
"Karena soalnya kerendam, jadi diliburkan dulu sementara sampai ada soal ulangan dan meja-meja sekolah rapih lagi," katanya.
Santri lainnya, Ilman menambahkan, ujian sekolah sementara diliburkan karena kondisi kelas kotor. Para santri, kata dia, disuruh untuk membersihkan komplek pesantren dan ruang kelas yang terdampak banjir bandang.
"Hari ini diliburkan dulu, tidak tahu sampai kapan, mungkin sampai semuanya beres," katanya.
Sementara itu, banjir yang melanda komplek pesantren tersebut akibat luapan Sungai Ciojar meluap kemudian menjebol benteng pembatas pesantren. Banjir bandang juga melanda pemukiman penduduk, areal pertanian dan jalan raya di Kecamatan Tarogong Kaler. (Antara)
Baca Juga: Ratusan Pengungsi Banjir Garut Keracunan Makanan Sumbangan
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah