Suara.com - Sebanyak 320 anak Palestina mendapatkan orangtua asuh dari Indonesia melalui program SOSUYIT (Saya Orang Tua Asuh Yatim Palestina) yang digagas oleh seorang warga Indonesia, Abdillah Onim.
Hal tersebut diungkapkan Kuasa Usaha ad Interim KBRI Amman, Nico Adam, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (9/6/2017).
Dia mengatakan, Abdillah Onim yang akrab disapa dengan "Bang Onim" dan telah bermukim di Gaza sejak 2008 memediasi bantuan masyarakat Muslim Indonesia bagi anak-anak Palestina untuk melanjutkan pendidikan mereka.
Menurut Nico, program santunan dari dermawan muslim Indonesia untuk anak yatim Palestina ini adalah yang kali pertama diselenggarakan di Gaza.
"Tidak lebih sebulan dari peluncuran program ini, telah terdaftar ratusan warga Indonesia yang bersedia menjadi orang tua asuh bagi anak-anak Palestina. Bahkan, ada diantara mereka yang bersedia menyantuni empat hingga lima anak yatim," jelas Nico.
Pada akhirnya, ada 320 anak yatim Palestina yang berhak mendapatkan bantuan pendidikan. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak yang kehilangan ayah akibat agresi Israel.
Nico menegaskan bahwa perang dan blokade berkepanjangan di Jalur Gaza menyebabkan jumlah anak yatim terus meningkat.
"Berbagai dukungan dan perhatian tentu saja sangat berarti bagi anak-anak yatim Palestina," katanya.
Baca Juga: Kalau Susi Ikut Pilkada Jabar, Elite Politik Bisa Kelabakan
Gaza adalah sebuah wilayah yang hanya memiliki luas 367 kilometer persegi, namun dihuni oleh dua juta jiwa. Tidak kurang dari 1,5 Juta diantaranya hidup di bawah garis kemiskinan.
"Banyak dari mereka tidak memiliki pekerjaan akibat blokade Israel yang telah berlangsung lebih dari satu dekade," ujar Nico.
Sementara itu, Bang Onim menjelaskan bahwa program ini adalah upaya membantu dan mengayomi anak yatim yang kehilangan ayah dan anggota keluarga lainnya yang seharusnya menanggung hidup mereka.
Ia menegaskan, rakyat Indonesia akan terus berpartisipasi dalam program dan kegiatan kemanusiaan seperti ini dengan mengumpulkan anak asuh dari seluruh wilayah di Jalur Gaza.
Menyantuni anak yatim merupakan amal penawar bagi penyakit hati dan jiwa, melunakkan hati yang keras, menyucikan harta seorang muslim, dan membuka pintu-pintu kebaikan bagi masyarakat, jelas Bang Onim.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka