Ilustrasi Sidang Paripurna DPR [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Peneliti Indonesia Corruption Watch Donal Fariz menyoroti sikap sejumlah fraksi di DPR yang semula menolak hak angket, tetapi belakangan berubah pikiran dan mendukung. Fraksi yang berubah arah tersebut yaitu PAN dan Gerindra.
"Saya menilai ini fraksi labil dan fraksi penuh pencitraan," kata Donal di Restoran Tjikini Lima, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini.
Donal mengatakan tidak tertutup kemungkinan motivasi perubahan sikap tersebut didasari kepentingan partai untuk melindungi kader yang diduga terlibat korupsi.
"Bukan tidak mungkin mereka berubah karena ada kasus-kasus korupsi yang dikaitkan dengan partai mereka. Gerindra berubah karena ada OTT kemarin, anggota DPRD Jatim dari Partai Gerindra, PAN berubah karena Amien Rais disebut-sebut menerima uang," kata Donal.
Menurut Donal hal tersebut semakin membuatnya curiga penggunaan hak angket terhadap KPK bukan untuk memperbaiki kinerja KPK, melainkan untuk melumpuhkannya sehingga politikus-politikus yang diduga terjerat kasus bakal aman.
"Ini semakin menunjukkan angket bukan untuk memperbaiki KPK, tapi melindungi kasus-kasus yang melibatkan kader-kader partai," katanya.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang menyebut langkah fraksi yang semula menolak, kemudian belakangan mendukung sebagai fenomena baru.
"Ini adalah fase baru atau fenomena baru dalam perkembangan pansus dan dipengaruhi oleh dinamika yang lain di luar pansus itu sendiri. Misalnya sikap Gerindra dan PAN. Itu sangat dipengaruhi, tidak bisa dipungkiri misalnya Amien Rais disebut namanya dalam tuntutan KPK, dan kelihatan Pak Amien Rais bergerak aktif. Ini, kan dia ada di sana," kata Sebastian Salang.
"Saya menilai ini fraksi labil dan fraksi penuh pencitraan," kata Donal di Restoran Tjikini Lima, Menteng, Jakarta Pusat, hari ini.
Donal mengatakan tidak tertutup kemungkinan motivasi perubahan sikap tersebut didasari kepentingan partai untuk melindungi kader yang diduga terlibat korupsi.
"Bukan tidak mungkin mereka berubah karena ada kasus-kasus korupsi yang dikaitkan dengan partai mereka. Gerindra berubah karena ada OTT kemarin, anggota DPRD Jatim dari Partai Gerindra, PAN berubah karena Amien Rais disebut-sebut menerima uang," kata Donal.
Menurut Donal hal tersebut semakin membuatnya curiga penggunaan hak angket terhadap KPK bukan untuk memperbaiki kinerja KPK, melainkan untuk melumpuhkannya sehingga politikus-politikus yang diduga terjerat kasus bakal aman.
"Ini semakin menunjukkan angket bukan untuk memperbaiki KPK, tapi melindungi kasus-kasus yang melibatkan kader-kader partai," katanya.
Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang menyebut langkah fraksi yang semula menolak, kemudian belakangan mendukung sebagai fenomena baru.
"Ini adalah fase baru atau fenomena baru dalam perkembangan pansus dan dipengaruhi oleh dinamika yang lain di luar pansus itu sendiri. Misalnya sikap Gerindra dan PAN. Itu sangat dipengaruhi, tidak bisa dipungkiri misalnya Amien Rais disebut namanya dalam tuntutan KPK, dan kelihatan Pak Amien Rais bergerak aktif. Ini, kan dia ada di sana," kata Sebastian Salang.
Komentar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian