Puluhan unit bus Transjakarta mogok beroperasi di sepanjang Halte Harmoni, Jakarta, Senin (12/6). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Pelaksana tugas Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat belum mendapat laporan terkait aksi mogok awak bus Transjakarta di sekitar Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2017), siang.
"Belum ada laporan, nggak tahu. Nggak ada laporan, tadi rapim (rapat pimpinan) kita fokus bahas lebaran sama stabilitas harga," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta.
Dalam rapat pimpinan tadi, Djarot dan sejumlah pejabat, di antaranya Dinas Perhubungan, membahas perihal uji coba penuntupan perlintasan kereta api di sejumlah wilayah, salah satunya di Tanjung Barat, Jakarta Selatan.
"Ini sekarang dinas perhubungan sudah ngecek, pengecekan jalan, kendaraan, dari hasil pengecekan ya masih ada 60 persen lah ya," kata Djarot.
Sebagian awak bus milik pemerintah Jakarta mogok melayani masyarakat karena mereka ingin menyampaikan aspirasi.
Beberapa waktu yang lalu, Direktur Operasional PT. Transjakarta Daud Joseph menemui awak bus yang mogok kerja untuk mendengarkan apa saja tuntutan mereka.
Akibat mogok, praktis layanan terganggu. Sebagian penumpang sampai diturunkan di luar halte Harmoni untuk pindah ke moda transportasi lain.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Sigit Wijatmoko berharap efek mogok ini tidak meluas.
Sigit menegaskan pelayanan terhadap masyarakat jangan sampai terganggu. Dinas Perhubungan tetap meminta Transjakarta melayani penumpang.
Salah satu pekerja operator Transjakarta berinisial AS mengatakan seharusnya, hari ini, tidak ada agenda demo. Para staf operator hanya ingin memberikan petisi tuntutan.
Para staf meminta seluruh manajemen operator Transjakarta memberikan penaikan gaji. Selain itu memberikan status sebagai pekerja tetap.
Seluruh staf operator Transjakarta pekerja kontrak. Status kerja mereka diperpanjang setahun sekali lewat perjanjian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
AS tidak ingin disebutkan namanya khawatir mengancam keberlangsungan kerjanya di salah satu operator bus itu. Kepada suara.com, AS mengaku hanya bergaji bersih Rp2,7 juta sebulan. Di bawah UMP DKI Jakarta, Rp3,35 juta.
"Kami memberikan waktu 2x24 jam agar manajemen operator Transjakarta menjawab tututan kami itu," kata AS.
Mereka ingin gaji para staf yang di bawah UMP DKI Jakarta dinaikan. Selain itu pekerja yang sudah dikontrak di atas 1 tahun diangkat menjadi karyawan tetap.
Para staf meminta seluruh manajemen operator Transjakarta memberikan penaikan gaji. Selain itu memberikan status sebagai pekerja tetap.
Seluruh staf operator Transjakarta pekerja kontrak. Status kerja mereka diperpanjang setahun sekali lewat perjanjian Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
AS tidak ingin disebutkan namanya khawatir mengancam keberlangsungan kerjanya di salah satu operator bus itu. Kepada suara.com, AS mengaku hanya bergaji bersih Rp2,7 juta sebulan. Di bawah UMP DKI Jakarta, Rp3,35 juta.
"Kami memberikan waktu 2x24 jam agar manajemen operator Transjakarta menjawab tututan kami itu," kata AS.
Mereka ingin gaji para staf yang di bawah UMP DKI Jakarta dinaikan. Selain itu pekerja yang sudah dikontrak di atas 1 tahun diangkat menjadi karyawan tetap.
Komentar
Berita Terkait
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!
-
TransJakarta Stop Total Layanan Hari Ini Akibat Situasi Tak Kondusif
-
Masih Ada Demo dan Kericuhan, Layanan Transjakarta Banyak Dialihkan hingga Dihentikan Sementara
-
5 Fakta Viral Pemotor Masuk Kolong Bus Transjakarta, Ini Kronologi Lengkapnya
-
Detik-detik Mencekam Motor Vario Masuk Kolong Bus TransJakarta di Jalan Yos Sudarso
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Menkeu Purbaya Diancam Diceraikan Istri Gegara Hampir Menyerah Belajar Ekonomi
-
Kepala LKPP Diisi Sarah Sadiqa, PDIP Pasrah usai Hendrar Prihadi Dicopot Prabowo, Mengapa?
-
Tuntutan TGPF 98 di PTUN: Desak Fadli Zon Cabut Pernyataan dan Minta Maaf ke Publik
-
Petaka Santap MBG, Ratusan Siswa 2 Daerah Muntah Massal, Ikan Cakalang dan Ayam Woku Jadi Biang?
-
Absennya PDIP di Kabinet Disebut Ada Strategi Prabowo di Baliknya, Lepas Bayang-bayang Jokowi?
-
Satire Berkelas Wisudawan Rayakan Kelulusan Sambil Pegang Ijazah: Jokowi Mana Bisa Gini
-
Operasi Tanpa Izin, Dishub Segel Dua Lokasi Parkir Milik BUMD Dharma Jaya
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Sidang Gugatan Perkosaan Mei '98, Kuasa Hukum Fadli Zon Mengaku Belum Tahu Objek Perkara