Presiden Joko Widodo secara pribadi memandang bahwa Indonesia masih membutuhkan upaya yang luar biasa terhadap pemberantasan korupsi. Maka itu, ia berharap agar semangat pemberantasan korupsi di Tanah Air untuk terus dijaga dan tidak mengendur begitu saja. Pandangan itu ia sampaikan saat mengunjungi ruang yang diperuntukkan bagi para jurnalis bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa (13/6/2017).
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk mengunjungi para jurnalis di ruang kerja mereka yang baru digunakan kembali pada Mei 2017 setelah dilakukan renovasi. Kunjungan mendadak itu dilakukan tak lama setelah Presiden dan rombongan baru saja kembali dari kegiatannya membagikan paket bantuan bahan pokok di Masjid Mubarok, Penjaringan, Jakarta Utara. Sekitar dua puluhan jurnalis tampak berada dalam ruangan saat Presiden melihat-lihat kondisi ruang kerja mereka.
Dalam kesempatan itu, Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, juga berdiskusi sejenak dengan para jurnalis. Pada momen inilah mantan Gubernur DKI Jakarta ini ditanyakan pendapatnya soal pemberantasan korupsi di Tanah Air.
"Kalau saya tidak ingin KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) lemah. KPK harus kuat dan upaya pemberantasan korupsi juga tidak boleh mengendur karena negara kita masih memerlukan upaya yang luar biasa dalam pemberantasan korupsi," jawabnya.
Untuk itu, dirinya menegaskan bahwa tidak boleh sekali pun terlintas dalam benak kita mengenai pemikiran-pemikiran untuk melemahkan upaya dari lembaga antirasuah itu. Inilah semangat dan landasan pemikiran yang menurutnya harus terus dijaga oleh bangsa Indonesia.
"Kita perlu KPK yang kuat, KPK yang independen. Pemikiran ini harus menjadi landasan kita bersama dalam semua langkah dan pembuatan keputusan. Jadi jangan ada pikiran-pikiran melemahkan KPK, tidak boleh!" Presiden menegaskan.
Meski demikian, ia tidak memungkiri bila dalam realitasnya di lapangan terdapat pandangan mengenai perbaikan yang harus dilakukan oleh KPK. Namun, perbaikan tersebut hendaknya dilandaskan pada semangat untuk terus menjadikan KPK lebih profesional dan menjadi semakin kuat.
"Kalau memang harus ada yang diperbaiki, ya diperbaiki. Kalau memang harus ada yang dibenahi, ya dibenahi. Tapi kita memerlukan KPK yang kuat, memerlukan upaya pemberantasan korupsi yang tidak mengendur. Sekali lagi, negara kita masih memerlukan upaya luar biasa dalam mengatasi korupsi," tuturnya.
Presiden sendiri tidak ingin berkomentar mengenai polemik hak angket terhadap KPK yang saat ini tengah digulirkan di DPR. Secara tegas, ia menyatakan bahwa persoalan hak angket merupakan kewenangan di DPR yang tidak bisa diintervensi pemerintah.
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Jokowi akan Perkuat Bulog
"Itu wilayahnya DPR," ujarnya singkat.
Berita Terkait
-
Wujudkan Ketahanan Pangan, Jokowi akan Perkuat Bulog
-
Percepat Pembangunan Nasional, Jokowi Siapkan Kebijakan Satu Peta
-
Fadli Zon Sindir Pelaporan Pansus Angket KPK ke MKD Salah Alamat
-
Soal Angket KPK, Jokowi: Perbaiki Jika Ada yang Perlu Diperbaiki
-
MKD Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etika Pansus Angket
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Pesawat Angkut Raksasa A400M Akhirnya Mendarat di Indonesia, Mampu Angkut Tank dan Ratusan Pasukan!
-
Projo 'Buang Muka' Jokowi? Pengamat Ungkap Manuver Politik Budi Arie Selamatkan Diri
-
Studi ITDP: Bus Listrik Bisa Pangkas Emisi 66,7 Persen dan Hemat Subsidi 30 Persen
-
KPK Tak Gentar Hadapi Praperadilan Buronan E-KTP, Akankah Paulus Tannos Lolos dari Jerat Hukum?
-
Heboh Cuitan Susi Pudjiastuti Tantang Prabowo Panggil Bandar Judol, Nama Budi Arie Disebut-sebut
-
Dikejar Sampai Singapura, Aset Rp58,2 M Milik Pengemplang Pajak Disita
-
Hari Terakhir Modifikasi Cuaca, BMKG Klaim Curah Hujan Turun 43 Persen
-
Jelang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi: Eggi Sudjana 2 Kali Mangkir, Alasan Berobat ke Luar Negeri
-
Budi Arie Mau Lamar Gerindra, Begini Kata Dasco
-
Bikin Pedagang Ketakutan, Fakta di Balik Maraknya Tawuran di Kalimalang Jaktim Terbongkar!