Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan meninjau lokasi terjadinya ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (26/5/2017). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan sudah menangkap orang yang diduga merampok dan membunuh Davidson Tantono (30). Davidson ditembak mati di Daan Mogot, Jakarta Barat, tak lama setelah mengambil uang di kantor BCA cabang Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (9/6/2017), siang.
"Yang (pelaku) Cengkareng sudah kami dapatkan, kami periksa," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Rabu (14/6/2017).
Saat ini, Iriawan belum mau menjelaskan identitas orang yang ditangkap. Dia mengatakan nanti akan menyampaikan secara lengkap dalam konferensi pers.
"Nanti kami rilis berikutnya. Ini sedang pemeriksaan," kata dia
Dia mengatakan tim khusus langsung dibentuk tak lama setelah Davidson dirampok dan ditembak.
"Begitu kejadian, polres bergerak, langsung Krimum Metro Jaya, gabungan dengan jatanras dan resmob pasti jalan," kata Iriawan.
Davidson dirampok kawanan bandit bersenjata api ketika hendak memompa ban mobil Innova warna hitam di dekat SPBU, Jalan Daan Mogot, kilometer 12, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kepala korban ditembak salah satu pelaku ketika berusaha menyelamatkan tas berisi uang berkisar Rp350 juta yang ada di dalam mobil.
Polisi menduga kawanan perampok sudah membuntuti korban sejak dari BCA cabang Green Garden.
"Yang (pelaku) Cengkareng sudah kami dapatkan, kami periksa," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Rabu (14/6/2017).
Saat ini, Iriawan belum mau menjelaskan identitas orang yang ditangkap. Dia mengatakan nanti akan menyampaikan secara lengkap dalam konferensi pers.
"Nanti kami rilis berikutnya. Ini sedang pemeriksaan," kata dia
Dia mengatakan tim khusus langsung dibentuk tak lama setelah Davidson dirampok dan ditembak.
"Begitu kejadian, polres bergerak, langsung Krimum Metro Jaya, gabungan dengan jatanras dan resmob pasti jalan," kata Iriawan.
Davidson dirampok kawanan bandit bersenjata api ketika hendak memompa ban mobil Innova warna hitam di dekat SPBU, Jalan Daan Mogot, kilometer 12, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat.
Kepala korban ditembak salah satu pelaku ketika berusaha menyelamatkan tas berisi uang berkisar Rp350 juta yang ada di dalam mobil.
Polisi menduga kawanan perampok sudah membuntuti korban sejak dari BCA cabang Green Garden.
Dimata-matai
Davidson diduga dimata-matai jaringan bandit ketika mengambil uang di kantor BCA cabang Green Garden.
"Jadi kami mendapatkan informasi bahwa di bank yang bersangkutan ternyata di dalamnya sudah ada mata-mata. Artinya mata-mata ya dari kelompok ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya.
Keberadaan orang yang diduga menjadi mata-mata didapatkan dari hasil analisa terhadap barang bukti.
"Pokoknya di dalam itu dia melihat orang-orang siapa yang mengambil uang sendirian dalam jumlah yang besar, lebih dari satu orang di dalam itu, dia menunggu," kata Argo.
Mata-mata yang berada di dalam ruang bank diduga berjumlah tiga orang. Tugas mereka mencari nasabah yang mengambil uang dalam jumlah banyak dan pergi tanpa pengawal.
"Sekitar tiga oranglah di situ menjadi mata mata di situ, jadi dia bis mencari atau dia itu melihat lihat, nasabah siapa, nasabah mana yang dia sendirian dengan mengambil uang yang banyak," kata dia.
Aksi bandit kelompok ini tergolong sistematis. Ada yang mengamati nasabah di dalam ruangan, ada juga yang memantau di luar kantor bank. Lalu, ada yang berperan membuntuti kendaraan nasabah.
"Kemudian juga di luar juga ada mata-mata juga, kemudian dia melihat mulai dari parkir. Kemudian ada juga nanti yang membuntuti, ada semuanya di situ," kata Argo.
Komentar
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
Suzuki Bandit Kalah Ganteng, Pesona Hero Hunk 150 XTEC Bikin Kesengsem
-
Kronologi Penangkapan Bandit Bercelurit di Kebon Jeruk, Berawal dari Modus Beli Kontrasepsi
-
Nyanyian 2 Tersangka Ungkap Jaringan Perampokan Bersenpi di Sumsel
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu