Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa keluarga Joni-Isa [suara.com/Erick Tanjung]
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menggendong bayi dari pasangan Joni-Isa dan memberikan mainan kepada kedua putri lainnya di Rumah Perlindungan Sosial Anak Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (16/62017). Sambil menggendong bayi, Khofifah berbincang-bincang dengan Joni dan Aisyah.
"Ibu namanya siapa? Mau KB ibu?" Khofifah bertanya kepada Aisyah.
Aisyah hanya nyengir.
Joni kemudian menjawab.
"Nggak, dia (isrinya) nggak mau," ujar Joni dengan polos.
Anak-anak tersebut selama ini tinggal di gang sempit dan kumuh di daerah Tambora, Jakarta Barat. Kisah keluarga Joni dan Aisyah menjadi perhatian luas setelah viral di media sosial karena Aisyah melahirkan anak bungsu, Sari, di gang sempit dengan beralaskan kardus bekas.
Kini permasalahan mereka ditangani Kementerian Sosial.
Ketika mendengar jawaban Joni, Khofifah berusaha membujuk agar keluarga ini tidak menambah jumlah anak. Cukup tiga anak saja. Dan pria berusia 55 tahun ini pun setuju.
"Sudah ya pak, anaknya tiga saja," tutur Mensos.
Lalu, Khofifah bertanya kepada kedua putri Joni: Lisa (8) dan Santi (6), apakah betah tinggal di panti perlindungan anak seperti ini. Mereka hanya menjawab dengan menggeleng-gelengkan kepala.
Joni mengaku ingin kembali ke rumahnya di Tambora. Joni menyetujui ketiga anak dan istrinya untuk sementara tinggal di panti perlindungan anak.
"Bapak betah di sini?" tanya Khofifah.
"Saya mau pulang Ibu. Anak-anak saya nggak apa-apa di sini, tapi saya mau pulang," jawab Joni.
Aisyah jauh lebih muda dibandingkan Joni. Perempuan ini punya masalah dengan kejiwaannya.
"Ibu Aisyah asli mana," tanya Khofifah.
"Tegal," kata Aisyah yang selalu nyengir.
Sedangkan Joni warga asli Tambora. Ia mengaku empat bersaudara yang juga tinggal di gang sempit perkampungan kumuh Tambora.
"Saya bersaudara yang cewek sudah punya laki (suami), yang cowok mabuk (mabuk-mabukan). Dua lagi juga ada di Tambora," tutur dia dengan polos kepada Mensos.
"Ibu namanya siapa? Mau KB ibu?" Khofifah bertanya kepada Aisyah.
Aisyah hanya nyengir.
Joni kemudian menjawab.
"Nggak, dia (isrinya) nggak mau," ujar Joni dengan polos.
Anak-anak tersebut selama ini tinggal di gang sempit dan kumuh di daerah Tambora, Jakarta Barat. Kisah keluarga Joni dan Aisyah menjadi perhatian luas setelah viral di media sosial karena Aisyah melahirkan anak bungsu, Sari, di gang sempit dengan beralaskan kardus bekas.
Kini permasalahan mereka ditangani Kementerian Sosial.
Ketika mendengar jawaban Joni, Khofifah berusaha membujuk agar keluarga ini tidak menambah jumlah anak. Cukup tiga anak saja. Dan pria berusia 55 tahun ini pun setuju.
"Sudah ya pak, anaknya tiga saja," tutur Mensos.
Lalu, Khofifah bertanya kepada kedua putri Joni: Lisa (8) dan Santi (6), apakah betah tinggal di panti perlindungan anak seperti ini. Mereka hanya menjawab dengan menggeleng-gelengkan kepala.
Joni mengaku ingin kembali ke rumahnya di Tambora. Joni menyetujui ketiga anak dan istrinya untuk sementara tinggal di panti perlindungan anak.
"Bapak betah di sini?" tanya Khofifah.
"Saya mau pulang Ibu. Anak-anak saya nggak apa-apa di sini, tapi saya mau pulang," jawab Joni.
Aisyah jauh lebih muda dibandingkan Joni. Perempuan ini punya masalah dengan kejiwaannya.
"Ibu Aisyah asli mana," tanya Khofifah.
"Tegal," kata Aisyah yang selalu nyengir.
Sedangkan Joni warga asli Tambora. Ia mengaku empat bersaudara yang juga tinggal di gang sempit perkampungan kumuh Tambora.
"Saya bersaudara yang cewek sudah punya laki (suami), yang cowok mabuk (mabuk-mabukan). Dua lagi juga ada di Tambora," tutur dia dengan polos kepada Mensos.
Komentar
Berita Terkait
-
Prosesi Pemakaman Naufal Takdri Al Bari, Atlet Gimnastik yang Meninggal di Rusia
-
Viral! Kantor Wagub Jatim Dibakar dan Dijarah? Khofifah Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Grahadi Kembali Membara! Dialog dengan Khofifah Gagal, Press Room Ludes Dibakar Massa
-
Heboh Rencana Demo 3 September Jatim, Tuntut Khofifah Jawab Soal Korupsi dan Pungli
-
Apa Aturan Sound Horeg Terbaru? Cegah Pendengaran Rusak hingga Gangguan Ketertiban
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi