Djarot Saiful Hidayat [suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku di-bully dan dianggap tidak Islami gara-gara meminta warga jangan konvoi sahur on the road di jalanan.
"Gara-gara saya keras untuk melarang sahur on the road, saya juga di-bully, dianggap melarang sahur, dianggap tidak Islami, dianggap tidak sahur," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Djarot menegaskan tidak punya maksud yang negatif dengan meminta warga jangan membagi-bagikan makanan sahur sambil konvoi di jalan raya.
"Yang saya larang itu adalah jangan dipotong, sahur on the road, terutama on the road-nya itu, sahur itu wajib, sunah, monggo, silakan sahur," kata Djarot.
Maksud Djarot baik. Dia ingin agar kegiatan sosial tersebut dilakukan di panti asuhan atau di masjid saja. Dengan demikian, pesertanya tidak rentan terpancing kasus kekerasan di jalan raya.
"Tetapi yang on the road ini itu lebih banyak mudharat-nya karena banyak diboncengi oleh geng-geng motor dan rawan untuk berbuat kriminal," kata Djarot.
Sudah banyak bukti kegiatan SOTR diwarnai dengan aksi kekerasan. Contoh pada dan Minggu (18/6/2017), dini hari, di Jakarta Pusat. Peserta SOTR terlibat bentrokan fisik dengan kelompok pemuda lain. Akibatnya, 13 orang mengalami luka karena terkena senjata tajam.
Dini hari tadi, Polda Metro Jaya juga menyita sedikitnya 30 senjata tajam dari empat kelompok pemuda yang menggelar SOTR di tempat.
"Terbukti toh meskipun tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Siapa yang bisa menindak?, ya kepolisian," kata Djarot.
"Gara-gara saya keras untuk melarang sahur on the road, saya juga di-bully, dianggap melarang sahur, dianggap tidak Islami, dianggap tidak sahur," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/6/2017).
Djarot menegaskan tidak punya maksud yang negatif dengan meminta warga jangan membagi-bagikan makanan sahur sambil konvoi di jalan raya.
"Yang saya larang itu adalah jangan dipotong, sahur on the road, terutama on the road-nya itu, sahur itu wajib, sunah, monggo, silakan sahur," kata Djarot.
Maksud Djarot baik. Dia ingin agar kegiatan sosial tersebut dilakukan di panti asuhan atau di masjid saja. Dengan demikian, pesertanya tidak rentan terpancing kasus kekerasan di jalan raya.
"Tetapi yang on the road ini itu lebih banyak mudharat-nya karena banyak diboncengi oleh geng-geng motor dan rawan untuk berbuat kriminal," kata Djarot.
Sudah banyak bukti kegiatan SOTR diwarnai dengan aksi kekerasan. Contoh pada dan Minggu (18/6/2017), dini hari, di Jakarta Pusat. Peserta SOTR terlibat bentrokan fisik dengan kelompok pemuda lain. Akibatnya, 13 orang mengalami luka karena terkena senjata tajam.
Dini hari tadi, Polda Metro Jaya juga menyita sedikitnya 30 senjata tajam dari empat kelompok pemuda yang menggelar SOTR di tempat.
"Terbukti toh meskipun tahun ini cenderung menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Siapa yang bisa menindak?, ya kepolisian," kata Djarot.
Komentar
Berita Terkait
-
Djarot 'Ngamuk': Korupsi Segede Gajah Lewat, Kenapa Hasto dan Tom Lembong yang Cuma 'Kutu' Dihajar?
-
Grand Filano SOTR Season 2 Digelar di 6 Kota, Padukan Pengalaman Riding dan Sport Populer
-
Jokowi Disebut Punya Kans Pimpin PSI, Djarot PDIP: Kita Nggak Ngurus, Kan Sudah Dipecat
-
Djarot di Pembekalan Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP: Anda Tidak akan Jadi Tanpa Partai Politik
-
Jelang Kongres, Djarot: Sebagian Besar Kader Menghendaki Ketua Umum PDIP Tetap Ibu Mega
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK