Suara.com - Teka-teki pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan masih misteri. Kepolisian masih kesulitan mencari bukti-bukti untuk membongkar kasus yang terjadi sejak 11 April lalu itu.
Rencananya tim penyidik Mabes Polri bakal sambangi penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu yang masih dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura.
Keberangkatan penyidik Polri ke Singapura sekaligus juga untuk meminta keterangan Novel terkait jenderal polisi yang diduga terlibat pada kasusnya.
Dugaan keterlibatan itu diungkapkan Novel dalam sebuah wawancara dengan majalah luar negeri, TIME, beberapa waktu lalu.
Meski demikian, pihak Mabes Polri masih belum tahu kapan penyidik mereka akan berangkat memeriksa Novel.
"Tim belum ada yang berangkat ya (terkait kasus Novel)," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol. Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2017).
Setyo menjelaskan, rencananya tim berangkat bersama-sama dengan Ketua KPK Agus Rahardjo. Namun, Setyo enggan menyebutkan kapan waktu tersebut.
"Rencana kami sama-sama ketua KPK. Untuk (kapan keberangkatan) itu nanti ya," ujar Setyo.
Novel Baswedan disiram air keras yang dilakukan dua lelaki tidak dikenal seusai menunaikan salat Subuh berjamaah di masjid yang tidak jauh dari rumahnya.
Baca Juga: Miryam Cabut BAP Korupsi e-KTP, Jaksa KPK: Alasannya Tak Logis
Akibatnya, Novel mengalami luka pada bagian wajah dan bengkak pada bagian kelopak mata kiri, sementara itu pelaku melarikan diri.
Petugas kepolisian sempat mengamankan empat orang yang dicurigai terlibat berinisial M, H, AL dan N alias N.
Namun, polisi melepaskan keempat orang itu karena tidak adanya bukti yang cukup untuk mengungkapka keterlibatan terhadap penyerangan Novel.
Berita Terkait
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Potret Presiden Prabowo Musnahkan 214,84 Ton Narkoba Senilai Rp29,37 Triliun
-
Narkoba Rp29 Triliun Dibakar, Aset Bandar Rp241 Miliar Dipamerkan di Depan Prabowo
-
Ajak Bakar Mabes Polri, TikTokers Laras Faizati Curhat Lewat Surat di Penjara, Begini Isinya!
-
Polri Tetapkan 2 Petinggi BUMD Riau Tersangka Korupsi Blok Migas Langgak, Negara Rugi Rp33 Miliar
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD
-
3 Fakta Korupsi Pajak: Kejagung Geledah Rumah Pejabat, Oknum DJP Kemenkeu Jadi Target
-
Warga Muara Angke Habiskan Rp1 Juta Sebulan untuk Air, PAM Jaya Janji Alirkan Air Pipa Tahun Depan