Masjid Ahmadiyah [suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Mubaligh Jakarta Utara Ahmadiyah, Muhammad Nurdin, mengatakan jika dibandingkan tahun 2005, ibadah jemaat Ahmadiyah di Masjid Al Hidayah, Jalan Balikpapan I, nomor 10, Jakarta Pusat, pada hari raya Idul Fitri, Minggu (25/6/2017), lebih tenang.
Pada tahun 2005, kata dia, jemaat menjalankan ibadah dengan hati was-was. Pasalnya, ada kelompok masyarakat yang demonstrasi terus untuk meminta pemerintah membubarkan Ahmadiyah karena dianggap tak sejalan.
"Kasus di sini dulu, sekitar tahun 2005. Semenjak penyerangan di Palu itu saja, berbuntut pada penyerangan di daerah-daerah, termasuk di sini. Tapi nggak terlalu parah, cuma datang orasi pasang gembok," kata Nurdin kepada Suara.com di ruangan Masjid Al Hidayah, Senin (26/6/2017).
Ibadah salat Ied, kemarin, di Jalan Balikpapan diikuti sekitar 500 jemaat. Waktu salat Ied mengikuti ketentuan pemerintah.
"Warga ada di masjid lain, kan ada berapa masjid. Jadi cuma anggota saja. Tapi kalau warga datang kami nggak larang. Tapi biasanya kalau Jumatan suka banyak (warga salat), salat Dzuhur, Ashar," katanya.
Nurdin mengatakan masyarakat sekitar masjid sangat toleransi terhadap kegiatan jemaat Ahmadiyah.
Masjid Al Hidayat, kata dia, merupakan tempat ibadah yang sangat bersejarah.
"Secara historis sebenarnya untuk masjid ini orang-orang tahu bahwa masjid ini lebih duluan ada ketimbang mereka," ujarnya.
Nurdin menekankan jemaat Ahmadiyah bukan kelompok yang ekseklusif. Jemaat Ahmadiyah sering berbagi dengan sesama yang tidak mampu dengan kegiatan bakti sosial setiap satu minggu sekali.
"Contoh kami buka di sini suatu tempat pemeriksaan kesehatan gratis. Jadi warga datang kita lakukan setiap hari Minggu, kita datangkan dokter, ada pemeriksaan dan warga sekitar datang. Ini upaya kami untuk menjaga silaturahmi pada masyarakat," katanya.
Nurdin mengatakan ingin sekali berdialog dengan orang-orang yang menganggap Ahmadiyah sebagai aliran sesat.
"Masalahnya mereka mau atau tidak (dialog). Kan dalam pandangan dia Ahmadiyah sesat, kafir titik. Nggak ada ruang dialog diskusi, untuk mendiskusikan akidah Ahmadiyah seperti apa," kata dia.
Nurdin menekankan bahwa tidak ada yang sesat dari ajaran Ahmadiyah.
"Yang salah dari Ahmadiyah yang mananya? Banyak orang tanya Ahmadiyah, ya memang agak ribet (menjelaskan), tapi dari 10 sarat yang diberikan imam jemaat Ahmadiyah, kalau orang mau masuk Ahmadiyah, apakah ada satu kata atau frasa kalimat yang bertentangan dengan agama Islam? Gitu saja. Kalau memang ada silakan saja buktikan," kata dia.
Pada tahun 2005, kata dia, jemaat menjalankan ibadah dengan hati was-was. Pasalnya, ada kelompok masyarakat yang demonstrasi terus untuk meminta pemerintah membubarkan Ahmadiyah karena dianggap tak sejalan.
"Kasus di sini dulu, sekitar tahun 2005. Semenjak penyerangan di Palu itu saja, berbuntut pada penyerangan di daerah-daerah, termasuk di sini. Tapi nggak terlalu parah, cuma datang orasi pasang gembok," kata Nurdin kepada Suara.com di ruangan Masjid Al Hidayah, Senin (26/6/2017).
Ibadah salat Ied, kemarin, di Jalan Balikpapan diikuti sekitar 500 jemaat. Waktu salat Ied mengikuti ketentuan pemerintah.
"Warga ada di masjid lain, kan ada berapa masjid. Jadi cuma anggota saja. Tapi kalau warga datang kami nggak larang. Tapi biasanya kalau Jumatan suka banyak (warga salat), salat Dzuhur, Ashar," katanya.
Nurdin mengatakan masyarakat sekitar masjid sangat toleransi terhadap kegiatan jemaat Ahmadiyah.
Masjid Al Hidayat, kata dia, merupakan tempat ibadah yang sangat bersejarah.
"Secara historis sebenarnya untuk masjid ini orang-orang tahu bahwa masjid ini lebih duluan ada ketimbang mereka," ujarnya.
Nurdin menekankan jemaat Ahmadiyah bukan kelompok yang ekseklusif. Jemaat Ahmadiyah sering berbagi dengan sesama yang tidak mampu dengan kegiatan bakti sosial setiap satu minggu sekali.
"Contoh kami buka di sini suatu tempat pemeriksaan kesehatan gratis. Jadi warga datang kita lakukan setiap hari Minggu, kita datangkan dokter, ada pemeriksaan dan warga sekitar datang. Ini upaya kami untuk menjaga silaturahmi pada masyarakat," katanya.
Nurdin mengatakan ingin sekali berdialog dengan orang-orang yang menganggap Ahmadiyah sebagai aliran sesat.
"Masalahnya mereka mau atau tidak (dialog). Kan dalam pandangan dia Ahmadiyah sesat, kafir titik. Nggak ada ruang dialog diskusi, untuk mendiskusikan akidah Ahmadiyah seperti apa," kata dia.
Nurdin menekankan bahwa tidak ada yang sesat dari ajaran Ahmadiyah.
"Yang salah dari Ahmadiyah yang mananya? Banyak orang tanya Ahmadiyah, ya memang agak ribet (menjelaskan), tapi dari 10 sarat yang diberikan imam jemaat Ahmadiyah, kalau orang mau masuk Ahmadiyah, apakah ada satu kata atau frasa kalimat yang bertentangan dengan agama Islam? Gitu saja. Kalau memang ada silakan saja buktikan," kata dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Mau Ikut Semarakan HUT RI, Bazar Kemerdekaan Jemaah Ahmadiyah Parakansalak Justru Dilarang Kades
-
Atas Nama Kondusivitas, Pemda Garut Segel Masjid dan Bubarkan Jemaah Ahmadiyah di Desa Ngamplang
-
Kutuk Aksi Penutupan Masjid Ahmadiyah di Garut, Usman Hamid: Diskriminasi Nyata dan Pelanggaran Serius Negara!
-
Tutup Paksa Masjid Ahmadiyah di Garut, Tindakan Satpol PP Dicap Intoleran!
-
Momen SEJUK dan Beragam Komunitas Visit Suara.com, Bahas Hitam dan Putih Keberagaman
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, Menteri PPPA: Usut Tuntas!
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara