Mubaligh Jakarta Utara Ahmadiyah, Muhammad Nurdin, [suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Bagi Mubaligh Jakarta Utara Ahmadiyah, Muhammad Nurdin, kasus penodaan agama yang menjerat mantan gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memiliki makna penting.
"Pelajaran bagi kita, pasti suatu saat nanti kita, saya bisa menyebut menyesal bahwa ternyata kita keterlaluan dalam memakai isu agama, semangat keagamaan kita terlalu diluapkan yang nggak perlu," ujar Nurdin saat ditemui wartawan Suara.com di Masjid Al Hidayah, Jalan Balikpapan I, nomor 10, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2017).
Nurdin tak mau terlalu jauh berbicara kasus Ahok karena sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
"Karena kasus sudah ditutup dan Ahok sudah dinyatakan bersalah, nggak mau banding ya udah case closed. Saya ngak mau memperpanjang," katanya.
Nurdin menambahkan masalah utama yang dihadapi bangsa ini ialah kemiskinan dan kebodohan.
"Rasulullah datang bawa Islam bukan tujuan politik atau menguasai, tapi bagaimana beliau menyejahterahkan orang yang dianggap hina, rendah. Itu yang ingin Rasulullah SAW sampaikan pada umat Islam," ujarnya.
"Kalau misalnya umat Islam sekarang lebih mementingkan aspek politik, atau aspek lahiriah dalam spirit keislamannya. Seperti contoh bangun masjid megah-megah, tapi isinya apa? Tempat untuk memprovokasi, menyebar kebencian, untuk apa itu dilakukan?" Nurdin menambahkan.
Nurdin tak mau muluk-muluk menyampaikan harapan kepada pemerintahan Jakarta di bawah Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno. Pasalnya, Anies dan Sandiaga didukung ormas, seperti FPI dan FUI.
"Harapan kita di Jakarta kalau dari segi keagamaan lebih bisa seperti perkataan Anies 'tenun kebangsaan' itu perlu dilanjut lagi," kata Nurdin.
"Pelajaran bagi kita, pasti suatu saat nanti kita, saya bisa menyebut menyesal bahwa ternyata kita keterlaluan dalam memakai isu agama, semangat keagamaan kita terlalu diluapkan yang nggak perlu," ujar Nurdin saat ditemui wartawan Suara.com di Masjid Al Hidayah, Jalan Balikpapan I, nomor 10, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2017).
Nurdin tak mau terlalu jauh berbicara kasus Ahok karena sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
"Karena kasus sudah ditutup dan Ahok sudah dinyatakan bersalah, nggak mau banding ya udah case closed. Saya ngak mau memperpanjang," katanya.
Nurdin menambahkan masalah utama yang dihadapi bangsa ini ialah kemiskinan dan kebodohan.
"Rasulullah datang bawa Islam bukan tujuan politik atau menguasai, tapi bagaimana beliau menyejahterahkan orang yang dianggap hina, rendah. Itu yang ingin Rasulullah SAW sampaikan pada umat Islam," ujarnya.
"Kalau misalnya umat Islam sekarang lebih mementingkan aspek politik, atau aspek lahiriah dalam spirit keislamannya. Seperti contoh bangun masjid megah-megah, tapi isinya apa? Tempat untuk memprovokasi, menyebar kebencian, untuk apa itu dilakukan?" Nurdin menambahkan.
Nurdin tak mau muluk-muluk menyampaikan harapan kepada pemerintahan Jakarta di bawah Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno. Pasalnya, Anies dan Sandiaga didukung ormas, seperti FPI dan FUI.
"Harapan kita di Jakarta kalau dari segi keagamaan lebih bisa seperti perkataan Anies 'tenun kebangsaan' itu perlu dilanjut lagi," kata Nurdin.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Mau Ikut Semarakan HUT RI, Bazar Kemerdekaan Jemaah Ahmadiyah Parakansalak Justru Dilarang Kades
-
Atas Nama Kondusivitas, Pemda Garut Segel Masjid dan Bubarkan Jemaah Ahmadiyah di Desa Ngamplang
-
Kutuk Aksi Penutupan Masjid Ahmadiyah di Garut, Usman Hamid: Diskriminasi Nyata dan Pelanggaran Serius Negara!
-
Tutup Paksa Masjid Ahmadiyah di Garut, Tindakan Satpol PP Dicap Intoleran!
-
Momen SEJUK dan Beragam Komunitas Visit Suara.com, Bahas Hitam dan Putih Keberagaman
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres