Suara.com - Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang paling indah bagi umat Muslim berkumpul bersama keluarga tercinta. Karena itu, di Indonesia, tradisi mudik atau pulang kampung pada musim libur Lebaran terus dilakukan setiap tahun.
Meski begitu, tidak semua orang yang merantau ke Ibu kota antusias dan mudik Lebaran. Apalagi kalau pendapatan di tanah rantau hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.
Sebab, untuk kembali ke kampung halaman, dibutuhkan biaya yang cukup mahal. Belum lagi pada saat sampai di kampung, membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk sekadar memberikan uang “THR” bagi anak-anak.
Setidaknya, hal itulah yang membuat Irfan (38) memilih untuk tidak mudik ke Tasikmalaya, Jawa Barat. Apalagi, profesi Irfan di Jakarta hanyalah seorang penjual kopi keliling.
"Tidak mudik mas. Kalau pas pulangnya sih mas ada (uangnya), tapi sampai di kampungnya, tak ada. Makanya mendingan di sini saja mas," kata Irfan saat ditemui di Taman Suropati, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2017).
Meski tak bisa pulang untuk menjumpai keluarga di Tasikmalaya, Irfan tetap merasa bersyukur. Sebab, selain karena tak banyak mengeluarkan uang, ia juga bisa “panen keuntungan”.
"Tahun kemarin saya pergi mudik, uang habis. Tapi tahun ini, tidak mudik, lebarannya ramai, dagangan laris. Ya dapat untung dua sampai tiga kali lipat," ungkapnya.
Ia mengakui, dagangannya laris dibeli pecinta kopi, karena sering berjualan di lokasi-lokasi wisata. Seperti Senin siang, dia berjualan di Taman Suropati. Meskipun tiba pada Pukul 15.00 WIB, Irfan mengaku kopinya cukup laris.
Baca Juga: Mapolda Sumut Diserbu Teroris, 12 Orang Sudah Ditangkap Polisi
"Hari ini lumayan, di sini aja uda cukup, padahal baru datang jam tiga tadi. Soalnya, di sini banyak juga pengunjungnya hari ini," kata Irfan.
Berita Terkait
-
Warga Jakarta Berwisata di Taman Depan Rumah Dinas Djarot
-
Mudik Sendirian, Perempuan Ini Bikin Para Jomblo Pengin Ikut
-
Lebaran Hari Pertama, Kendaraan Padati Tol Cikampek Hingga Cawang
-
Quraish Shihab: Mahluk Berbeda-beda, Tapi Dikendalikan Allah
-
6 Orang Tewas di Kecelakaan Avanza-Bus Pariwisata di Probolinggo
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Kepala BPHL Dicecar Pembangunan Jalan di Kawasan IUP PT WKM, Hakim: Saudara Kok Nggak Bisa Jawab!
-
Anggota DPR Ngamuk! Minta BGN 'Spill' Nama Politisi Peminta Jatah Dapur MBG
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Motif Sejoli Tega Buang Bayi di Palmerah, Malu Nikah Siri Tak Direstui
-
PPP Memanas! Kubu Mardiono Klaim Duluan Daftar, Agus Suparmanto Tidak Sah Jadi Ketum?
-
Penganiayaan Jurnalis di Jaktim Berakhir Damai, Pelaku Meminta Maaf dan Tempuh Restorative Justice
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029