Suara.com - Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir menegaskan, Presiden Joko Widodo tidak melakukan kriminalisasi terhadap ulama yang masuk barisan mereka.
Selain itu, Nasir juga menegaskan Presiden Jokowi selama ini tidak mendiskriminasi umat Muslim. Hal tersebut terungkap dalam konferensi pers setelah GNPF-MUI menemui Presiden Jokowi pada hari kedua Idul Fitri, Senin (26/6/2017).
"Kami menyadari bahwa Pak Presiden dan rezim tidak merasa ada kriminalisasi ulama. Tidak merasa sematkan Islam dengan ungkapan intoleran, antipancasila, antikebhinekaan," kata Nasir dalam Konferensi pers di AQL Islamic Center, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/6/2017).
Meski presiden sudah menegaskan tak ada kriminalisasi, Nasir menuturkan tetap menyampaikan sejumlah fakta kepada Jokowi saat pertemuan tersebut.
Bahkan, Bachtiar mencontohkan kasus dugaan makar yang menimpa Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khaththath hingga Pentolan FPI Rizieq Shihab.
Selain itu, perwakilan GNPF yang menemui presiden—Bachtiar Nasir, Kapitra Ampera, Yusuf Marta, Muhammad Lutfi Hakim, Habib Muchsin, Zaitun Rasmin, dan Denny—juga mengadukan kepada Jokowi soal banyak stigma yang diberikan masyarakat kepada mereka.
Stigma yang dilekatkan warga kepada GNPF dan tokoh-tokohnya adlaah anti-Pancasila, kaum intoleran, anti-kebhinekaan hingga Islam radikal.
"Kami datang dan sampaikan bahwa faktanya memang ada. Itu yang kami sampaikan, mudah-mudahan presiden dengar itu," harapnya.
Baca Juga: Israel Manfaatkan Kisruh Suriah, Hizbullah Ancam Perang
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045