Suara.com - Usai menyelenggarakan open house Idul Fitri, Minggu (25/6/2017), Presiden Joko Widodo menerima perwakilan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.
Perwakilan GNPF MUI yang diterima Presiden Jokowi yaitu Bachtiar Nasir, Kapitra Ampera, Yusuf Marta, Muhammad Lutfi Hakim, Habib Muchsin, Zaitun Rasmin, dan Denny.
Sedangkan Presiden Jokowi saat itu didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Menyikapi hasil pertemuan yang memunculkan beragam pendapat, hari ini, GNPF menyelenggarakan konferensi pers.
Ketua GNPF Bachtiar Nasir meluruskan pernyataan Pratikno yang menyebutkan pertemuan tersebut atas permintaan GNPF.
"Saya akan cerita kronologi pertemuan kami dengan pak Presiden yang dikesankan kami meminta ketemu. Yang benar adalah kami menggagas terjadinya dialog antara GNPF dengan pak Presiden, kata itu yang perlu kami garis bawahi," kata Bachtiar di AQL Center, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/6/2017).
Bachtiar mengatakan GNPF sudah lama menggagas adanya dialog dengan Presiden menyangkut proses hukum terhadap Habib Rizieq Shihab dan sejumlah aktivis Islam.
"Ini sebetulnya kebutuhan kedua belah pihak untuk berdialog. Ini saya kira sebuah keniscayaan. Jadi bukan hanya satu pihak, disebutkan kami minta gitu ya. Dialog itu kebutuhan keduabelah pihak," kata Bachtiar.
Sebelumnya, Pratikno mengatakan pertemuan tersebut merupakan permintaan GNPF yang disampaikan dan dikoordinasikan melalui Lukman Hakim. Pada saat open house di Istana Merdeka, Pratikno mengatakan dihubungi Lukman Hakim bahwa Bachtiar Nasir dan kawan-kawan ingin menghadap Presiden.
“Tadi Pak Presiden kami laporkan dan beliau mengatakan, ‘Ya, ini kan open house. Siapa saja kita tunggu’,” katanya.
Pratikno menegaskan dalam pertemuan tersebut tidak ada pembahasan khusus yang dilakukan antara Presiden dan GNPF.
“Pertemuan itu murni dilakukan untuk silaturahmi semata. Intinya tidak ada acara yang diperbincangkan, hanya silaturahmi saja,” kata Pratikno.
Berita Terkait
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045