Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir [suara.com/Nikolaus Tolen]
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia Bachtiar Nasir mengungkapkan sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/6/2017), lalu, telah berkoordinasi dengan pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.
"Dari (demonstrasi) 411 bersama Rizieq Shihab, juga berkoordinasi dengan kapolri, 212 juga terus koordinasi. Jadi kami ini tidak jalan sendiri. Kami tetap koordinasi," kata Bachtiar di AQL Islamic Center Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/6/2017).
Hasil pertemuan dengan Presiden pun dilaporkan kepada Rizieq yang juga menjadi ketua dewan pembina GNPF MUI.
Dalam pertemuan tersebut, Bachtiar menangkap pesan bahwa pemerintah -- aparat penegak hukum -- merasa tidak melakukan kriminalisasi terhadap ulama.
"Kontennya, kami sangat pahami bahwa pihak rezim (pemerintah) tak merasa lakukan diskriminasi muslim dan non muslim. Kami sadari bahwa pak Presiden tak merasa ada kriminalisasi ulama. Tak merasa adanya upaya-upaya menyematkan Islam dengan berbagai sematan-sematan intoleran, anti Pancasila," kata Bachtiar.
Meskipun hasil pertemuan tersebut tidak memuaskan, kata Bachtiar, Rizieq tetap mengapresiasi.
Pertemuan berlangsung usai Presiden menyelenggarakan open house Idul Fitri.
Perwakilan GNPF MUI yang diterima Presiden Jokowi yaitu Bachtiar Nasir, Kapitra Ampera, Yusuf Marta, Muhammad Lutfi Hakim, Habib Muchsin, Zaitun Rasmin, dan Denny.
Sedangkan Presiden Jokowi saat itu didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Dari (demonstrasi) 411 bersama Rizieq Shihab, juga berkoordinasi dengan kapolri, 212 juga terus koordinasi. Jadi kami ini tidak jalan sendiri. Kami tetap koordinasi," kata Bachtiar di AQL Islamic Center Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/6/2017).
Hasil pertemuan dengan Presiden pun dilaporkan kepada Rizieq yang juga menjadi ketua dewan pembina GNPF MUI.
Dalam pertemuan tersebut, Bachtiar menangkap pesan bahwa pemerintah -- aparat penegak hukum -- merasa tidak melakukan kriminalisasi terhadap ulama.
"Kontennya, kami sangat pahami bahwa pihak rezim (pemerintah) tak merasa lakukan diskriminasi muslim dan non muslim. Kami sadari bahwa pak Presiden tak merasa ada kriminalisasi ulama. Tak merasa adanya upaya-upaya menyematkan Islam dengan berbagai sematan-sematan intoleran, anti Pancasila," kata Bachtiar.
Meskipun hasil pertemuan tersebut tidak memuaskan, kata Bachtiar, Rizieq tetap mengapresiasi.
Pertemuan berlangsung usai Presiden menyelenggarakan open house Idul Fitri.
Perwakilan GNPF MUI yang diterima Presiden Jokowi yaitu Bachtiar Nasir, Kapitra Ampera, Yusuf Marta, Muhammad Lutfi Hakim, Habib Muchsin, Zaitun Rasmin, dan Denny.
Sedangkan Presiden Jokowi saat itu didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Komentar
Berita Terkait
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Siapa Dalang Penyerangan di Ceramah Habib Rizieq? 5 Orang Terluka Sajam, Ini Tuntutan HRS
-
Benarkah Ada Surat Perintah di Balik Aksi Tolak Habib Rizieq di Pemalang?
-
Terungkap! Ada Kesepakatan Damai Antara FPI dan PWI-LS Seminggu Sebelum Ceramah Rizieq Shihab
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Belum Ada Satupun Tersangka, KPK Usut Aliran Duit 'Panas' Bos Biro Haji ke Pejabat Kemenag
-
Viral Didi Lionrich Nilai Jabatan Jokowi di Bloomberg Tak Penting: Cuma 2-3 Hari Doang
-
KSP Qodari Ungkap 99% Dapur MBG Tanpa SLHS, Cuma 34 dari 8.583 yang Punya Izin Laik Higiene
-
6 Fakta Bloomberg New Economy, Panggung Baru Jokowi Bersama Para Pemimpin Top Dunia
-
2 Kali Diperiksa Kasus DJKA Kemenhub, Sepenting Apa KPK Korek Keterangan Bupati Pati Sudewo?
-
Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
-
Komitmen Indonesia untuk Perdamaian Dunia Sangat Kuat
-
Efek Domino Korupsi Haji, KPK Ancam 'Sikat' Biro Travel di Luar Jawa
-
Dasco Terima 9 Tuntutan Kaum Tani soal Redistribusi Tanah yang Berkeadilan
-
Jemaah Antre Puluhan Tahun, Kuota Haji Ternyata Bisa Dibeli Tanpa Izin?