Suara.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah memeriksa empat saksi terkait kasus penikaman dua anggota Brimob yang dilakukan Mulyadi di Masjid Falatehan, dekat Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Jumat, 30 Juni 2017.
Empat saksi yang diperiksa diantaranya merupakan kakak kandung pelaku.
"Perkembangan terakhir terkait kasus penikaman anggota Brimob bahwa pelaku atas nama Mulyadi sudah diperiksa empat orang saksi yaitu kakak kandungnya, kemudian kakak iparnya, kemudian satu orang satu temen SMA-nya yang setelah lima tahun ketemu kemudian satu orang teman berdagang yang tinggal di Bogor," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/7/2017).
Menurut Setyo, dari hasil pemeriksaan para saksi, Mulyadi memang sangat aktif bermain sosial media dengan menggunakan telepon seluler miliknya.
Bahkan, kata Setyo, kakak kandungnya mengaku jika Mulyadi jarang berkomunikasi dengan keluarga karena sibuk bermain gawai.
"Dari hasil keterangan mereka diketahui bahwa Mulyadi ini selalu asyik dengan handphone-nya setiap ketemu dengan teman temannya ketemu dengan kakaknya dia asyik dengan handphone-nya," kata dia.
Peristiwa penikaman yang dilakukan Mulyadi, kata Setyo, lantaran pelaku diduga telah terdoktrin dengan ideologi kelompok teroris ISIS. Mulyadi, kata dia, kerap membuka situs-situs berkonten paham radikal.
"Kelihatannya dia (Mulyadi) sudah terkontaminasi pemikirannya dengan media sosial tentang konten konten radikal," katanya.
Bahkan, lanjut Setyo, Mulyadi sangat menyanjung kegiatan teror yang dilakukan ISIS.
Baca Juga: Soal Teror pada Aparat Kepolisian, Ini Komentar Mendagri
"(Pelaku) selalu mengatakan bahwa ISIS itu baik, khilafah itu baik, dan dia terus dia menyampaikan itu," kata dia.
Sebelumnya, dua anggota Brimob, yakni AKP Dede Suhatmi dan Briptu M. Syaiful Bahtiar menjadi korban penikaman orang tak dikenal di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (30/6/2017) malam.
Peristiwa itu terjadi usai pelaksanaan salat Isya berjamaah di masjid tersebut pada Jumat malam sekitar pukul 19.40 WIB. Pelaku menikam korban dengan pisau sangkur yang posisi salatnya tak jauh dari dirinya.
Kedua korban mengalami luka di bagian muka dan leher. Usai menikam polisi, pelaku keluar dari masjid dan melarikan diri ke arah Blok M. Kemudian, anggota Brimob yang berjaga memberikan tembakan peringatan sebanyak dua kali, namun tak diindahkan pelaku.
Pelaku akhirnya ditembak hingga tewas. Belakangan pelaku diketahui bernama Mulyadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik