Suara.com - Hujan disertai petir mengacaukan sejumlah jadwal penerbangan dari Beijing menuju kota-kota di wilayah China selatan, Senin (3/7/2017) waktu setempat.
Sejak proses check in, petugas di Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing (BCIA) sudah memberikan isyarat bahwa penerbangan akan mengalami penundaan tanpa batas waktu yang ditentukan.
"Setelah melalui pos pemeriksaan, silahkan cek sendiri jadwal di layar monitor," kata seorang petugas check in maskapai China Southern Airlines kepada Antara yang hendak melakukan penerbangan menuju Guangzhou.
Bahkan di kolom lembar pas penumpang juga tidak tertulis nomor pintu keberangkatan. Begitu juga saat memasukkan nomor penerbangan dengan tujuan di atas di layar monitor, tidak ada penjelasan sama sekali kecuali hanya tulisan berbahasa mandarin "guonei" yang berarti penerbangan domestik.
Padahal biasanya setelah memasukkan nomor penerbangan, layar monitor akan menampilkan penjelasan mengenai waktu dan pintu keberangkatan di bandara tersibuk kedua di dunia tersebut.
Pesawat dengan nomor penerbangan CZ-3112 tujuan Ibu Kota Provinsi Guangdong yang seharusnya berangkat pukul 11.30 itu baru bertolak pukul 19.30 waktu setempat (18.30 WIB).
Penundaan selama delapan jam itu bukan hanya berlaku bagi pesawat tujuan Guangzhou. Beberapa jadwal penerbangan menuju kota-kota di selatan, seperti Shenzhen, Chengdu, dan Kunming juga mengalami hal serupa.
Pesawat dengan nomor penerbangan CZ-3192 tujuan Shenzhen yang seharusnya pukul 10.00 sudah bertolak dari Beijing terpaksa baru pukul 17.00 tinggal landas.
Di ruang tunggu bandara terjadi penumpukan calon penumpang. Bahkan, tidak jarang mereka memaki-maki petugas yang tidak bisa memberikan kepastian waktu keberangkatan.
Baca Juga: Mantan Dirut Pertamina Trans Kontinental Ditahan Kejagung
"Mohon maaf atas keterlambatan ini. Kami mohon Anda bersabar menunggu pemberitahuan lebih lanjut," kata seorang petugas perempuan di meja pintu keberangkatan nomor 45 BCIA.
Sementara beberapa petugas yang lain sibuk menulis jadwal penundaan beberapa pesawat di papan pengumuman.
Meskipun diberikan kompensasi dua kali makan selama menunggu keberangkatan, sejumlah penumpang masih saja berteriak-teriak mengungkapkan kekecewaannya.
Bahkan seorang penumpang yang hendak bepergian ke Guangzhou bersama tiga anggota keluarganya sampai menggebrak meja.
Seorang penumpang asal Indonesia juga tidak bisa menutupi kekecewaannya, namun tetap pasrah.
"Kalau alasannya faktor cuaca, mau bagaimana lagi," gerutu Akpao, pengusaha asal Indonesia yang terpaksa gagal bertemu koleganya di Guangzhou karena penundaan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional
-
Hindari Overkapasitas Lapas, KUHP Nasional Tak Lagi Berorientasi pada Pidana Penjara
-
Kayu Hanyutan Banjir Disulap Jadi Rumah, UGM Tawarkan Huntara yang Lebih Manusiawi
-
Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya