Suara.com - Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan menyita 5 unit rekaman pengawas atau CCTV di sekitar Polsek Kebayoran Lama. Penyitaan CCTV ini untuk mengungkap kasus teror bendera mirip lambang ISIS di depan Polsek Kebayoran Lama, Selasa (4/7/2017) kemarin.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Iwan Kurniawan berharap wajah pelaku bisa jelas terlihat saat CCTV itu diteliti di Laboratorium Forensik Mabes Polri.
"Kami sudah dapat. Ada lima (CCTV). Lagi diambil. Karena situasi agak gelap, sekarang diambil supaya lebih terlihat jelas," kata Iwan di Polda Metro Jaya, Rabu (5/7/2017).
Menurutnya lima unit CCTV itu diambil dari gedung-gedung yang berdekatan dengan Polsek.
"Ya, dari Polsek ada, Kecamatan ada, dari gedung-gedung sekitar situ juga ada," kata dia.
Polisi masih kesulitan untuk melacak pelaku yang melakukan aksi pemasangan bendera mirip ISIS dan surat dalam botol berisi ancaman.
"Saat ini, sedang dilakukan pengecekan di Labfor untuk mengambil secara jelas bentuk gambar yang kita dapat dari CCTV," kata Iwan.
Pemeriksaan CCTV yang dilakukan di labfor Mabes Polri juga untuk melacak jenis plat nomor sepeda motor yang diduga digunakan para pelaku.
"Nanti dengan menggunakan teknik yang ada di Labfor untuk kita mengetahui lebih jelas, mengetahui gambar itu, apakah nanti ada kendaraan, kelihatan nopolnya seperti itu," kata dia.
Baca Juga: Polisi Telisik Kaitan Teror Bendera ISIS dan Penikaman 2 Brimob
Tag
Berita Terkait
-
Polisi Telisik Kaitan Teror Bendera ISIS dan Penikaman 2 Brimob
-
Kapolri Duga Teror Bendera ISIS Hanya Iseng
-
Bendera ISIS Dikirim ke Polsek, Kapolri: Jangan Negative Thinking
-
Gabung ISIS, Gitaris Punk Perempuan Ini Akhirnya Kangen Rumah
-
Mabes Polri: Pemasang Bendera ISIS Bisa Dikenakan Pasal Terorisme
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu