Suara.com - Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat sudah mendapat informasi soal adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan dua petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan seorang staf Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat.
Djarot meminta petugas PPSU langsung dipecat jika terbukti menerima pungutan liar.
"Ya kemarin saya dapat informasi, kalau seperti itu (terbukti pungli) langsung saja kita pecat. Kemudian kita telurusi ada nggak staf PNS selama ini, kalau sampai ada yang main kita kasih sanksi yang tegas banget," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/7/2017).
Dua petugas pasukan oranye dan satu staf Sudin Lingkungan Hidup tertangkap tangan oleh Tim Saber Pungli Jakarta Barat pada Rabu (5/7/2017) di kawasan Meruya, Kembangan, Jakarta. Ketiganya diduga mendapatkan uang dari hasil menarik bayaran gerobak-gerobak sampah yang akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Pemerintah Jakarta selama ini telah melakukan segala cara untuk mencegah terjadinya pungutan liar. Salah satunya dengan menerapkan sistem transaksi non tunai.
"Kita sudah bolak balik menyampaikan bahwa selama pemerintah kita betul-betul melawan pungutan liar, makanya semuanya cashless," kata Djarot.
Ke depan, Djarot berharap masyarakat tidak lagi memberikan uang tips pada petugas DKI.
"Kalau pembayaran itu melalui cashles, jangan di kasih tips. Jadi sama-sama, kami mempunyai mental seperti itu dan masyarakat juga gitu dong," kata Djarot.
Mantan wali kota Blitar, Jawa Timur, ini tidak ingin kebiasan menyuap pejabat di DKI seperti tahun-tahun sebelumnya kembali dilakukan oleh masyarakat.
Baca Juga: Pelaku Pungli di Pantai Sukabumi Ditangkap, 5,4 Juta Disita
"Saya dapat laporan juga banyak petugas kita di lapangan yang bukan di suap, tapi di kasih tips, tapi dikembalikan. Itu saya apresiasi. Tapi kalau seperti ini (melakukan pungli) akan kita tindak tegas," kata Djarot.
Berita Terkait
-
Singgung Ultahnya Dekatan dengan Jokowi-Ahok, Begini Kata Djarot
-
Ultah Ke-55, Begini Kejutan Relawan untuk Djarot di Balai Kota
-
Akui Kalah Suara di Pilkada, Djarot Bangga Menang Secara Prinsip
-
Djarot: Saya Baru Tahu Ahmad Dhani Paham Arkeologi dan Museum
-
Djarot Larang Pendatang Baru di Jakarta Bangun Gubuk Liar
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram