Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany (kiri) dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (kanan). [Suara.com/Kolase]
Nama mahasiswi Universitas Paramadina Tsamara Amany Alatas mendadak jadi perhatian publik.
Bukan karena dia yang masih remaja sudah menduduki jabatan bergengsi sebagai ketua dewan pimpinan pusat Partai Solidaritas Indonesia, tetapi karena berani terang-terangan mengkritik sikap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memojokkan KPK.
Ketika dihubungi Suara.com, mahasiswi semester VI jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina ini mengakui beberapakali di-bully lewat sosial media setelah menyampaikan sikap kritis.
"Ya bullying selalu, tentang saya anak bau kencur, masih muda, ya nggak apa-apa bagi saya. Tapi publik pada akhirnya akan melihat argumen mana yang logis dan argumen mana yang masuk akal," kata Tsamara, Rabu (12/7/2017).
Tsamara menyayangkan kenapa justru isu yang diangkat sebagian orang soal umurnya yang masih muda. Dia tak habis pikir kenapa sekarang masih ada orang yang menganggap remeh sikap anak muda. Padahal point-nya adalah bagaimana agar KPK tetap didukung untuk memberantas korupsi.
"Pendukung Pak Fahri Hamzah ini fokus pada isu anak bau kencur daripada isu tentang apakah pemberantasan korupsi di Indonesia, dengan DPR menyerang KPK itu jadi terancam," kata dia.
Tsamara yang usianya masih 21 tahun itu mengaku kurang puas dengan jawaban-jawaban Fahri di acara Indonesia Lawyers Club TV One.
"Tapi saya merasa dalam forum kemarin itu Pak Fahri belum menjawab pertanyan saya apa tujuan itu (pansus angket KPK). Ya agak disayangkn saja nggak dijawab. Saya harap di forum lain dijawab itu, karena ini bukan isu Tsamara. Tapi ini isu publik, dan publik menanti jawaban itu," kata Tsamara.
Bukan karena dia yang masih remaja sudah menduduki jabatan bergengsi sebagai ketua dewan pimpinan pusat Partai Solidaritas Indonesia, tetapi karena berani terang-terangan mengkritik sikap Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang memojokkan KPK.
Ketika dihubungi Suara.com, mahasiswi semester VI jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina ini mengakui beberapakali di-bully lewat sosial media setelah menyampaikan sikap kritis.
"Ya bullying selalu, tentang saya anak bau kencur, masih muda, ya nggak apa-apa bagi saya. Tapi publik pada akhirnya akan melihat argumen mana yang logis dan argumen mana yang masuk akal," kata Tsamara, Rabu (12/7/2017).
Tsamara menyayangkan kenapa justru isu yang diangkat sebagian orang soal umurnya yang masih muda. Dia tak habis pikir kenapa sekarang masih ada orang yang menganggap remeh sikap anak muda. Padahal point-nya adalah bagaimana agar KPK tetap didukung untuk memberantas korupsi.
"Pendukung Pak Fahri Hamzah ini fokus pada isu anak bau kencur daripada isu tentang apakah pemberantasan korupsi di Indonesia, dengan DPR menyerang KPK itu jadi terancam," kata dia.
Tsamara yang usianya masih 21 tahun itu mengaku kurang puas dengan jawaban-jawaban Fahri di acara Indonesia Lawyers Club TV One.
"Tapi saya merasa dalam forum kemarin itu Pak Fahri belum menjawab pertanyan saya apa tujuan itu (pansus angket KPK). Ya agak disayangkn saja nggak dijawab. Saya harap di forum lain dijawab itu, karena ini bukan isu Tsamara. Tapi ini isu publik, dan publik menanti jawaban itu," kata Tsamara.
Komentar
Berita Terkait
-
Belum Setahun Kerja, Banyak Menteri Prabowo Dapat Tanda Kehormatan, Apa Jasanya?
-
Apa Jabatan Tsamara Amany di PSSI? Temani Arya Sinulingga Bertemu Mauro Zijlstra
-
Tugas Komisaris BUMN Cuma Jadi Pengawas? Tsamara Amany Bilang Rangkap Jabatan Sah-Sah Saja
-
Wamen PKP Soroti Backlog 15 Juta Unit Rumah, Singgung Properti Syariah
-
Qatar Garap Proyek 3 Juta Rumah di Indonesia, Kapan Mulai Dibangun?
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Skandal Kuota Haji: Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang ke KPK
-
Serius atau Cuma Gimmick? Koalisi Sipil Beberkan 9 'PR' Reformasi Total untuk Polri
-
Masih Pikir-pikir Turunkan Cukai Rokok, Menkeu Purbaya: Katanya Ada yang Main-main?
-
Disorot Publik, Mendagri Tito Minta Tunjangan Perumahan DPRD Dievaluasi
-
Dasco Ungkap Fakta Sebenarnya soal Isu Surpres Pergantian Kapolri Listyo Sigit
-
Kepala BNN Beberkan Ciri-Ciri Anak Pengguna Narkoba: Mata Merah hingga Pola Tidur Terbalik
-
Amien Rais Usulkan Mahfudin Nigara sebagai Calon Menpora, Apa Alasannya?
-
Terinspirasi Kampung Adat Kuta, Raja Juli Bentuk Tim Super untuk Kepastian Hukum Hutan Adat
-
Lawan KPK di Pengadilan, Kakak Hary Tanoesoedibjo Minta Status Tersangka Digugurkan!
-
Remaja 16 Tahun Pembunuh Mahasiswi di Indekos Ciracas Ditangkap, Begini Kronologinya