Suara.com - Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno, memenuhi pemanggilan pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2017).
Sebelum masuk ke gedung KPK, Sandiaga kepada awak media mengatakan dirinya datang untuk diperiksa KPK sebagai mantan komisaris PT Nusa Konstruksi Engineering yang dulu bernaam PT Duta Graha Indah.
Perusahaan itu terkait kasus dugaan korupsi pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Udayana tahun anggaran 2009-2011, dan pembangunan wisma atlet dan gedung serbaguna Pemprov Sumsel 2010-2011.
"Kebetulan saya sudah berikan keterangan lengkap bulan Mei, namun ada panggilan lagi. Sebagai warga negara yang baik, tentunya patuh hukum, jadi saya penuhi panggilan ini," ujar Sandiaga di gedung KPK Jakarta.
Kepada wartawan, Sandiaga menegaskan siap menjawab seluruh pertanyaan yang akan dilontarkan penyidik KPK. Dia juga berjanji akan bersikap kooperatif kepada KPK.
"Tapi, saya memang belum belum sempat berkoordinasi dengan pimpinan komisaris dan diireksi PT Nusa Konstruksi Engineering yang dulunya adalah PT DGI. Untuk itu, ijinkan saya masuk dulu ke dalam," terangnya.
Selain itu, politikus Partai Gerindra ini mengakui tak mau berpikir buruk mengenai pemeriksaannya.
"Jangan suudzon, mengait-kaitkan ini dengan politik atau apa pun juga. Saya dukung langkah KPK untuk betul-betul membersihkan praktik korupsi di pemerintahan maupun di dunia usaha. Setelah pemeriksaan nanti saya akan berikan keterangan," tandasnya.
Pemanggilan Sandiaga hari ini tidak masuk ke dalam agenda pemeriksaan KPK. Pada Mei 2017 lalu Sandiaga juga diperiksa KPK selama empat jam.
Baca Juga: Diperiksa KPK saat 'Jumat Keramat', Ketua DPR Masih Bisa Senyum
Saat itu, Sandiaga diperiksa sebagai saksi dalam dua kasus: dugaan korupsi pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Udayana tahun anggaran 2009-2011, dan pembangunan wisma atlet dan gedung serbaguna Pemprov Sumsel 2010-2011 .
Sandiaga diperiksa sebagai saksi untuk bos PT Duta Graha Indah, Dudung Purwadi. Dia diperiksa dalam kapasitas sebagai Komisaris PT DGI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar
-
Gedung DPR Masih Dijaga TNI, Legislator PDIP: Kita Bekerja Perlu Situasi Aman
-
Update Evakuasi 7 Pekerja Freeport: Tim Penyelamat Hadapi Risiko Tinggi di Tambang Bawah Tanah
-
Tim Reformasi Kepolisian Bentukan Prabowo Siap Guncang Institusi, Ini Respons Kapolri!
-
Profil Linda Apriana, Istri Pertama Wali Kota Prabumulih yang Dapat Jabatan di Antara 3 Istri Lain
-
Menteri Mukhtarudin Komitmen Selesaikan Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan