Suara.com - Para pembacok ahli teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermansyah sebenarnya sempat ingin menyerahkan diri ke polisi. Tapi mereka kabur karena takut dengan isu politik yang menyelimuti peristiwa pembacokan.
Hermansyah pernah berpendapat 'positif' tentang kasus pornografi yang menjerat pimpinan FPI Rizieq Shihab dan Firza Husein. Hermansyah mendukung chat mesum Rizieq hasil retasan.
"Mereka sempat lari ke Bandung. Berkembang isu, macam-macam sampai isu politik, mereka takut sendiri," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, Senin (17/7/2017).
Kemudian, dalam keadaan takut itu, para pelaku berencana menyerahkan diri. Para pelaku sempat mencari kolega yang bisa mempertemukan mereka dengan polisi.
"Mereka mencari keluarganya yang punya akses kepada polisi rencana mereka menyerahkan diri," kata Tito.
Namun, sebelum menyerahkan diri, para pelaku keduluan ditangkap polisi. Penangkapan ini dilakukan setelah tim Polda Metro Jaya melakukan pengejaran.
"Untung dari Polda Metro Jaya ada yang mengenal keluarganya dan kemudian mereka dilakukan penangkapan," tuturnya.
Dia menambahkan, motif penganiayaan ini terjadi karena korban dan pelaku mengalami aksi saling serempet di Tol Jagorawi arah Jakarta, Minggu (9/7/2017).
Polisi akhirnya merilis empat pelaku, Rabu (12/7/2017). Namun, satu orang pelaku bernama Domingus masih dalam pengejaran. Polisi mendapatkan jumlah pelaku yang melakukan pengeroyokan tersebut dari keterangan istri Hermansyah, Irina. Diketahui terdapat 5 pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap ahli IT tersebut.
Baca Juga: Jenguk Hermansyah, Buni Yani Enggan Komentari Kasus Sang Pakar IT
Polisi awalnya menangkap dua pelaku pengeroyokan dan pembacokan Hermansyah. Mereka adalah Laurens Paliyama (31) dan Edwin Hitipeuw (37) yang ditangkap di daerah Depok.
Setelah itu, polisi melakukan pengejaran dan akhirnya mendapatkan dua pelaku lainnya, yaitu Richard dan Eric dibekuk. Keduanya ditangkap di daerah Bandung, Jawa Barat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!