Suara.com - Sekelompok politikus yang mengatasnamakan alumni aksi 212 mendeklarasikan pendirian Partai Syariah 212 di Gedung Joang, Menteng, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Ketua penggagas partai tersebut, Siti Asma Ratu Agung, mengatakan organisasi politik belum memunyai struktur kepengurusan.
Namun, deklarasi pembentukan partai tersebut dilakukan untuk memicu keterlibatan banyak orang sehingga bisa didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM pada bulan Agustus.
”Kami menargetkan Agustus bisa didaftarkan. Partai Syariah 212 berideologi Islam dan hukum Syariah. Tapi kami tak bertentangan dengan Pancasila. Sebab, Pancasila tidak bertentangan dengan Islam,” kata Siti.
Ia mengatakan, penggunakaan angka ”212” pada partainya tidak memerlukan izin GNPF sebagai inisiator aksi 212 yang dulu digelar untuk menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihukum karena dinilai menodai agama.
"Deklarasi pendirian partai ini tidak perlu izin GNPF. Namun, ustaz Bachtiar Nasir (pemimpin GNPF) sudah memberikan restu. Dia meyatakan selama berniat dan bertujuan baik, tidak apa-apa pakai 212,” tuturnya.
Sebelum deklarasi, Ketua Pelaksana Deklarasi Partai Syariah 212 Maruf Hamiluddin mengatakan, partai itu dibangun untuk membentuk parlemen yang sehat, bersih dari korupsi, dan bernuansa Islami.
”Awalnya, ide pendirian partai ini adalah pertemuan 7 alumni aksi 212 yang menginginkan ada partai untuk masuk parlemen,” tuturnya.
Baca Juga: Setya Novanto Jadi Tersangka Kasus E-KTP
Meski banyak parpol yang berasaskan Islam, Maruf mengklaim Partai Syariah 212 memunyai keunikan, yakni dalam aspek kemandirian.
Maruf mengungkapkan, partainya mengandalkan sifat kemandirian terutama dalam keuangan. Partainya tak bergantung pada sejumlah donatur atau ketua umum untuk pembiayaan.
”Deklarasi ini contohnya, biayanya semua dari orang-orang yang terlibat. Mulai dari spanduk, air minum, dan semuanya adalah hasil sumbangan kami sendiri, bukan dari donatur. Insya Allah, aspek kemandirian ini nantinya menjauhkan kami dari praktik korupsi,” harapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional