Suara.com - Seorang siswa SMK Bhayangkari, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, bernama Satria Tri Anggoto, meninggal dunia setelah mengikuti hari pertama masa orientasi sekolah (MOS), Senin (17/7/2017).
Kapolsek Sungai Raya Ajun Komisaris Haryanto kepada Antara, Selasa (18/7), mengatakan korban tewas diduga setelah meminum minuman bersoda dicampur susu.
"Korban meninggal dunia sekitar pukul 13.00 WIB, di rumah Sahlan Siregar, Jalan Parit Bugis, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, yang juga teman satu sekolahan," kata Haryanto di Sungai Raya.
Ia menjelaskan, korban juga adalah salah seorang peserta MOS siswa kelas 1 SMK Bhayangkari di Kubu Raya. "Korban juga diduga mempunyai riwayat penyakit jantung bocor," ungkapnya.
Menurut dia, sekitar pukul 10.00 WIB selesai mengikuti kegiatan MOS di sekolahnya, korban bersama Riyan (teman sekolah korban) pergi ke kafe "The Legend".
Kafe itu berada di Kecamatan Pontianak Timur. Sesampainya di sana, mereka lalu memesan minuman minuman bersoda dicampur susu, dan diminum bersama-sama oleh korban serta Riyan.
"Setelah itu, korban merasa pusing dan menggigil. Merasa tubuhnya tidak sehat, korban meminta pulang. Selanjutnya, korban diantar Riyan pulang dengan mengendarai sepeda motor dan dibonceng oleh Riyan," ujarnya.
Ia menambahkan, sekitar pukul 11.00 WIB, korban bersama temannya itu tiba di rumah kediaman Riyan. "Saat itu juga korban minta istirahat, minta bantal dan air putih untuk diminum. Setelah itu, korban berbaring di ruang tamu," kata Kapolsek Sungai Raya.
Baca Juga: Susi Heran Kenapa Cina Protes Indonesia Namai Laut Sendiri
Kemudian, sekitar pukul 13.00 WIB, Riyan melihat korban terbaring seperti tidak bergerak. Riyan mencoba menggoyang tubuh korban namun tidak juga bergerak.
"Melihat hal itu, Riyan memberitahukan kepada pamannya, Hendra, yang berada dibengkel seberang jalan depan rumah Riyan. Melihat kondisi korban, maka langusung dilaporkan ke pihak kepolisian," katanya.
Hingga kekinian, pihak kepolisian belum mengetahui secara pasti penyebab kematian korban. Namun, berdasarkan keterangan Agus Purnomo (Abang korban), Satria memunyai riwayat jantung bocor.
"Untuk memastikan penyebab kematian korban, saat ini jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar, untuk diperiksa lebih lanjut," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres