Suara.com - SD Negeri Patangpuluhan, Yogyakarta, tidak lagi menerima siswa baru, mulai tahun ajaran 2017 karena akan ditutup.
"Aset tanah dan bangunan, dan barang-barang sekolah semuanya milik Pemerintah Kota Yogyakarta, termasuk guru yang mengajar. Namun, SD tersebut berada di wilayah administratif Kabupaten Bantul sehingga harus ditutup," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, dikutip dari Antara, Kamis (20/7/2017).
Menurut Edy permasalahan mengenai letak SD yang kini berada di wilayah administratif Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul itu muncul saat otonomi daerah diberlakukan.
"Saat otonomi daerah diberlakukan, ternyata ada perbedaan pada peta administrasi daerah yang menyebabkan SD Patangpuluhan masuk di wilayah Kabupaten Bantul," kata Edy.
Meskipun permasalahan tersebut sudah diketahui sejak 2003, kedua pemerintah daerah baru mulai menyadari untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut pada 2016.
"Oleh karena itu, kami memutuskan bahwa SD tersebut tidak lagi menerima siswa baru mulai tahun ajaran ini. Sedangkan untuk kegiatan belajar mengajar siswa kelas dua hingga enam, masih berjalan seperti biasa," kata Edy.
Edy memperkirakan jika siswa di SD Patangpuluhan tinggal menyisakan siswa kelas lima dan enam, maka siswa akan digabung di SD lain dan guru akan dipindahkan ke sekolah yang membutuhkan.
Sedangkan aset tanah dan bangunan, serta sarana dan prasarana lainnya akan dipikirkan kemudian. "Mungkin saja bisa digunakan untuk kepentingan lain," kata Edy.
Pada penerimaan siswa baru tahun ini, permasalahan kekurangan siswa juga terjadi di beberapa SD di Kota Yogyakarta yang tidak mampu memenuhi kuota minimal rombongan belajar di kelas.
Permasalahan tersebut tidak hanya dialami SD yang menjalankan pendaftaran siswa baru secara manual, tetapi juga dialami SD yang melakukan pendaftaran dengan mekanisme real time online (RTO).
"Jumlah siswa dalam satu rombongan belajar adalah 20 anak. Semua sekolah yang mengikuti RTO sudah memenuhinya. Hanya saja, ada yang belum memenuhi kuota yang ditetapkan yaitu 28 siswa per kelas. Kekurangan siswa bervariasi, antara satu siswa hingga enam siswa," katanya.
Sedangkan untuk sekolah yang menjalankan pendaftaran siswa baru secara manual, masih ada sekolah yang hanya memiliki 19 siswa di kelas. "Tidak masalah. Pembelajaran tetap dilanjutkan. Pada tahun ini pun, tidak akan dilakukan regruoping SD," kata Edy.
Berita Terkait
-
Manusia Cuma Anak Kemarin Sore! Kenalan sama 6 Hewan Abadi yang Umurnya Bisa Ratusan Tahun
-
Hewan-Hewan Tangguh yang Hidup di Tempat Paling Ekstrem
-
7 Ide Hampers Natal yang Unik, Dijamin Bikin Penerima Terkesima
-
7 Olahraga Paling Unik di Dunia: dari Sepak Takraw, Gendong Istri hingga Kejar Keju
-
Dari Toraja hingga Ethiopia: Tradisi-Tradisi Unik yang Masih Dilestarikan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan